SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pelaksanaan vaksinasi massal di Klungkung disambut antusias. Warga dari berbagai profesi, baik itu pedagang, pemangku, sulinggih hingga seniman memperoleh kesempatan vaksinasi di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Selasa (16/3).
Guna memaksimakan vaksinasi, pedagang yang lansia dan tidak punya kendaraan, diangkut petugas pasar menuju lokasi vaksinasi. Sejak pagi seluruh sasaran ini berdatangan secara bergiliran menuju lokasi vaksinasi.
Para lansia yang sudah hidup penuh keterbatasan, justru terlihat antusias untuk mengikuti vaksinasi. Sebab, mereka menyadari sebagai lansia, sangat rentan tertular COVID-19 dengan rata-rata bergejala berat.
Jumlah sasaran lansia yang harus divaksin tergolong cukup tinggi di Klungkung. Sesuai data Dinas Kesehatan Klungkung angkanya mencapai 20.952 orang. Pada dosis pertama, jumlah yang sudah tervaksin sebanyak 1.498 orang atau baru 7,15 persen.
Pada pelaksanaan vaksinasi massal kali ini dengan sasaran 1.000 orang, para lansia cukup mendominasi. Salah satu pedagang Nyoman Budiasih, mengaku tetap antusias walaupun tak bisa baca tulis, melihat pentingnya vaksinasi ini.
Ia dibantu dengan sabar oleh petugas yang sudah menunggu di lokasi vaksinasi. “Semoga setelah vaksinasi ini, saya lebih aman beraktivitas berjualan. Semoga virus korona ini segera berakhir, sehingga kami para pedagang bisa berjualan dengan normal lagi,” katanya.
Dia mengaku sejak lama sudah mengeluhkan situasi ini. Setiap hari hasil penjualannya terus merosot. Di dalam pasar kian sepi. Setiap hari rata-rata hanya mendapat jualan Rp 75 ribu. Beruntung masih bisa cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Maka, dia mengaku menaruh harapan besar kepada pemerintah untuk memaksimalkan proses vaksinasi, agar mampu menekan laju perkembangan COVID-19 dan bisa segera hidup normal.
Senada dengan pedagang, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, mengatakan masyarakat Klungkung sudah terlalu lama menghadapi situasi tidak menentu ini. Sehingga vaksin ini satu-satunya harapan mereka agar bisa keluar dari tekanan psikologi akibat pandemi yang dihadapi selama ini. “Warga kita belum jam jadwalnya sudah datang, artinya mereka berharap sekali untuk dapat vaksin. Semoga dengan kepercayaan tinggi itu, imun mereka bisa naik dan semakin kuat menghadapi COVID-19,” tutup Bupati Suwirta. (Bagiarta/balipost)