SEMARAPURA, BALIPOST.com – Bupati Klungkung Nyoman Suwirta akhirnya angkat bicara soal adanya seorang ibu dari Nusa Penida yang harus dirujuk ke RSUD Klungkung untuk melahirkan. Ibu itu harus membayar ambulans laut jutaan rupiah agar bisa dirujuk.
Menyikapi persoalan ini, Bupati Suwirta, mengatakan tidak ada perlu disalahkan. Namun, ia mengatakan ke depan perlu meningkatkan status RSUD Gema Santi Nusa Penida dari tipe D menjadi tipe C.
Sehingga bisa dilakukan penambahan dokter spesialis, untuk meningkatkan kapasitas pelayanan kepada warga Nusa Penida. “Pasti kami akan pikirkan sesuai kebutuhan disana. Maka harus ditingkatkan dulu status rumah sakitnya menjadi menjadi tipe C, kemudian baru menambah jumlah SDM nya,” kata Bupati Suwirta, Rabu (17/3).
Langkah-langkah ke arah itu sedang dilakukan secara bertahap. Demikian juga mengenai pengadaan ambulans laut. Bupati Suwirta mengatakan terkait rencana pengadaan ambulans laut, saat ini masih terbentur anggaran, padahal sebelumnya ambulans laut itu sudah menjadi program prioritas pemerintah daerah, untuk memperlancar proses rujukan dari Nusa Penida ke Klungkung Daratan. Ia sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat, tetapi belum terealisasi.
Sebenarnya Bupati Suwirta juga sudah berupaya mencari jalan lain, dengan membuat inovasi, sehingga ketika masuk TOP 40, pusat akan memberikan DID (Dana Insentif Daerah). Anggaran DID itulah rencananya digunakan untuk pengadaan ambulans laut, seperti saat inovasi TOSS masuk inovasi TOP 40 dan DID yang didapatkan dipakai untuk membangun TOSS Center Karangdadi.
Namun, belum bisa berjalan sesuai rencana, karena terjadi pandemi COVID-19. Pihaknya masih menunggu situasi normal. Kalau sudah normal, menurutnya pengadaan satu ambulans laut tidak akan begitu sulit, dengan anggaran sekitar Rp 3 miliar lebih. “Mengenai ambulans laut itu milik RS Grha Bakti Medika, kami akan segera buat kesepakatan dengan pihak RS ini, untuk mendukung sementara transportasi ketika ada pasien rujukan ke Klungkung Daratan Nanti akan ada kesepakatan, pada saat bagaimana ia gratis, misalnya saat emergency. Tetapi kalau memanfaatkan dengan rencana sebelumnya, tentu tidak gratis,” katanya.
Sebelumnya, Ni Komang Mulilisa (25), seorang ibu yang mau lahiran di Nusa Penida, terpaksa harus dirujuk ke RSUD Klungkung. Sebab, saat tiba waktu melahirkan, dokter spesialis obgyn (Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi) di RS Gema Santi Nusa Penida sedang cuti.
Ia harus dirujuk ke RSUD Klungkung karena melihat berat bayinya, ibu ini tergolong kehamilan risiko tinggi. Namun, untuk bisa sampai ke RSUD Klungkung, ibu asal Dusun Pundukaha Kelod Desa Bunga Mekar ini harus membayar fasilitas Ambulans Laut dari Nusa Penida menuju RSUD Klungkung sebesar Rp 3,5 juta. (Bagiarta/balipost)
bp Bupati janganlah berbicara muluk muluk apalagi janji janji hingga menyebut kata gratis.. kenyataannya warga justru membayar mahal dari fasilitas yg katanya unt melayani masyarakat nusa penida…apakah fasilitas itu memang unt kelas menengah atas????