Gubernur Koster dan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati bersama Menteri Budi Gunadi Sadikin (2 kiri). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tiga kawasan pariwisata di Bali sudah ditetapkan menjadi zona hijau COVID-19. Ketiganya adalah Ubud (Gianyar), Nusa Dua (Badung), dan Sanur (Denpasar).

Tidak hanya berjuang menjadikan 3 Kawasan di Pulau Bali sebagai Zona Hijau, Gubernur Bali, Wayan Koster, Rabu (17/3), mengatakan pihaknya kini akan berlanjut ke tahap berikut. Dikatakannya, saat ini dirinya juga sedang berupaya keras melobi Pusat lewat Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin agar 70 persen atau sekitar 3 juta orang penduduk Bali bisa divaksin. Harapannya, pelaksanaan vaksinasi ini bisa dituntaskan paling lambat pada Juli 2021.

Baca juga:  Jalani PPKM Level 4, Target Testing COVID-19 Bali Dikurangi

“Keinginan ini sudah saya sampaikan kepada Bapak Presiden pada saat vaksinasi massal para pekerja pariwisata di Hotel Harris, Denpasar,” ungkap mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Lebih lanjut disebutkannya, kenapa Bali memohon 70 persen penduduknya bisa divaksin? Karena upaya ini sangat penting untuk menjadikan Bali sebagai pulau yang nyaman dan aman dari COVID-19, sehingga pemulihan pariwisata segera dapat dilakukan.

Baca juga:  Pande Iron Turun di Gaya Dada SEA Games

Mengingat pariwisata Bali sudah sangat terpuruk akibat dampak pandemi COVID-19 yang muncul sejak Maret Tahun 2020 lalu. “Saya telah melaporkan kepada Bapak Presiden mengenai kesiapan untuk melakukan percepatan vaksinasi massal tersebut. Penanganan akan dilakukan secara bersama-sama dengan Bupati/Walikota se-Bali, TNI, POLRI, dan Perguruan Tinggi Kesehatan serta dengan mengikutsertakan para perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya,” jelasnya.

Dalam menyukseskan percepatan vaksinasi tersebut, Gubernur Bali juga akan melibatkan Kepala Desa, Lurah, dan Bendesa Adat agar mendorong warga untuk mengikuti vaksinasi. Kemudian dalam strategi selanjutnya, Gubernur Koster bersama jajarannya tengah menyiapkan sistem dan menyiapkan manajemen operasional agar vaksinasi massal ini dapat dikelola secara baik dan terukur mencapai target. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Jangan Jadi Penguasa Pragmatis
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *