GIANYAR, BALIPOST.com – Sebagai kawasan pariwisata dunia, Ubud sedang dipersiapkan sebagai kawasan zero COVID-19. Sekretaris Daerah (Sekda) Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, Rabu (17/3), mengatakan untuk mempersiapkan Ubud dibuka untuk pasar mancanegara, pihaknya sudah menyusun timeline dibukanya kembali Ubud.
Diungkapkannya, Timeline Re-opening Hijau Ubud dibagi dalam tiga tahapan. Tahap pertama Maret-Juni 2021 dilakukan vaksinasi penduduk dan pekerja wisata. Ini termasuk penyiapan aplikasi tracing dan uji coba aplikasi tracing. “Ini termasuk Sertifikat CHSE untuk 70 persen di sektor pariwisata,” ucapnya.
Ia menjelaskan cakupan vaksinasi Maret-Juni 2021 mencapai 100 persen. Tracing tidak boleh lebih dari 20 kasus terpapar COVID-19.
Tahap Kedua, Juli-Desember 2021. Juli-September mencakup pengawasan Prokes masyarakat lokal ke luar zona hijau. Pengawasan Prokes wisatawan domestik masuk zona hijau. “Oktober-Desember penilaian oleh evaluator eksternal untuk persiapan pembukaan wisatawan asing,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, Tahap III Januari-April 2022. Januari-Maret merupakan uji coba pembukaan Bali untuk wisatawan asing yang dikoordinasikan dengan travel agent internasional. “April 2022 merupakan pembukaan resmi zona hijau Ubud dan Nusa Dua untuk wisatawan asing,” tambahnya. (Wirnaya/balipost)
Termasuk lama prosesnya untuk bisa open ubud ya, berarti tahun 2022 baru bisa dikatakan ubud atau bali akan open jika penilaian dr team prokes berjalan dng sukses. Selamat nganggur lg klo begitu semeton sami sane patuh berkecimpung di dunia pariwisata. Salam rahayu