Sejumlah fastboat yang melayani penumpang ke Nusa Penida berada di perairan. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Dipilihnya tiga titik zona hijau Ubud, Sanur dan Nusa Dua di Bali, menimbulkan banyak pertanyaan pelaku pariwisata. Salah satunya juga datang dari Nusa Penida.

Namun, pelaku pariwisata Nusa Penida enggan mempermasalahkan itu dan tetap berusaha sabar. Malah, mereka meyakini melihat popularitas Nusa Penida, tiga zona hijau yang dibuka untuk pariwisata itu, akan menjadi pintu masuk ke Nusa Penida.

Ketua PHRI Klungkung Wayan Kariana, Jumat (19/3) mengaku sempat bertanya-tanya mengenai acuan menempatkan Ubud, Sanur dan Nusa Dua sebagai zona hijau dalam kebijakan FCC (Free Covid Corridor). Bahkan, hal ini sempat dibahas langsung di internal PHRI Klungkung.

Tetapi, pihaknya menyadari bahwa itu semua adalah kebijakan pemerintah pusat. Sehingga pemerintah daerah pun tidak bisa berbuat banyak untuk memperjuangkan tempat lainnya. “Meski Nusa Penida tak masuk zona hijau, tetapi secara riil daerah kepulauan ini sebenarnya sudah zona hijau,” katanya.

Baca juga:  Puluhan Kasus Baru Dilaporkan Bali, Korban Jiwa Kembali Bertambah

Terbukti dari Data Dinas Kesehatan Klungkung menunjukkan bahwa dari 16 desa di Kecamatan Nusa Penida, 13 desa atau 81,25 persen zona hijau dan 3 desa zona atau 18,75 zona kuning. Bahkan, cakupan desa-desa zona hijau di Nusa Penida ini terluas di Klungkung.

Karena di kecamatan lain, seperti Kecamatan Klungkung total 18 desa, 8 zona hijau atau 44,44 persen dan 10 zona kuning atau 55,55 persen. Banjarangkan total 13 desa, 7 zona hijau atau 53,85 persen dan 6 desa zona kuning atau 46,15 persen. Dawan dari total 12 desa, 6 desa zona hijau atau 50 persen dan 6 desa zona kuning atau 50 persen.

Baca juga:  Harga Rumput Laut Nusa Penida Cetak Rekor Tertinggi

Kariana meminta jangan sampai ada kesan ketika ketiga wilayah itu zona hijau, yang lainnya zona merah dan tak layak dikunjungi. Jangan jadikan zona hijau ini sebagai tumpuan.

Justru, menurutnya, akan lebih elok, kalau ketika wilayah itu sebagai pintu masuk ke daerah lain, seperti Nusa Penida. “Ketika Ubud, Sanur dan Nusa Dua itu penuh, lalu bagaimana? Saya yakin, walaupun tak ditetapkan sebagai zona hijau, Nusa Penida tetap akan kebagian. Nusa Penida tetap akan menjadi daerah tujuan,” katanya.

Baca juga:  Warga Gelar Aksi Damai Buntut Penahanan Bendesa Jungutbatu

Menurut Kariana, ketiga titik zona hijau itu akan menjadi pintu masuk bagi Nusa Penida. Sebab, banyak juga para pelaku pariwisata Nusa Penida yang punya pasar wisatawan sendiri, dan tentu audah tahu bagaimana kondisi riil Nusa Penida sesungguhnya.

Demikian juga bagi wisatawan lainnya. Maka, pihaknya yakin ketiga tempat itu justru akan menjadi pintu masuk Nusa Penida.

Justru yang harus difokuskan sekarang, adalah proses vaksinasi pelaku pariwisata di Nusa Penida, maupun masyarakat setempat. Sehingga, ketika wisatawan itu datang ke Nusa Penida, seluruh kalangan di Nusa Penida sudah menjalani vaksinasi sebagai upaya untuk mencegah terpapar COVID-19. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

  1. dengan segala hormat, unt proses vaksinasi sebaiknya mengikuti prioritasi yg telah digariskan pemerintah pusat, bukan berdasarkan zona wilayah pariwisata atau non pariwisawata… janganlah ada diskriminasi dengan mondominasi merasa paling penting dengan dalih unt pemulihan ekonomi…
    bahwa semua sektor masyarakat harus segera memperoleh vaksinasi secara merata.

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *