Pantai Kuta mulai bersih dari sampah kiriman. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Gundukan sampah yang biasanya memenuhi bibir pantai di Kabupaten Badung mulai menipis. Sampah kiriman mulai berkurang seiring dengan beralihnya musim.

Bahkan, tim Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) yang sejak akhir tahun 2020 hingga awal Maret 2021 berjibaku membersihkan sampah kiriman dapat bernafas lega. Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Berbahaya dan Beracun DLHK Badung, AA Gede Agung Dalem, Jumat (19/3), mengakui intensitas sampah kiriman di sepanjang pantai di Gumi Keris mulai turun.

Sebelumnya, awal Maret, sampah pantai setiap harinya sampai 45 truk atau setara dengan 90 ton sampah. Namun, kini sampah pantai yang didapat hanya mencapai 30 ton setiap harinya.
“Sampah kiriman yang ada saat ini didominasi oleh sampah rumput laut, dan juga batang-batang kayu,” katanya.

Baca juga:  Pantai di Badung Kembali Diserbu Sampah

Menurutnya, pihaknya masih tetap melaksanakan pembersihan, guna menjaga kebersihan kawasan pantai yang menjadi daya tarik wisatawan. Hanya saja petugas pembersihan pantai kini telah dibagi menjadi tiga, yakni untuk membersihkan pantai di lingkungan wilayah Kuta Utara, Kuta dan Jimbaran atau Kuta Selatan.

“Pembersihan pantai tetap dilaksanakan sampai saat ini. Namun, musim angin barat sudah mulai reda, sehingga sampah pantai mulai menurun. Dilihat dari sepanjang pantai di wilayah Kuta Utara dan Kuta juga sudah sedikit sampah yang dihempas gelombang ke daratan,” jelasnya.

Baca juga:  Mesin Pencacah Kayu Atasi Sampah Kiriman di Badung Siap Operasi

Untuk pantai Kuta Utara, Canggu, Batu Belig dan Petitenget, kata Agung Dalem, hanya terdapat sampah 1 truk atau setara 2 ton. Berbeda dengan sebelumnya di kawasan pantai tersebut sampah bisa diangkut 4 sampai 5 truk dalam sehari.

Termasuk juga di Pantai Kuta sampah mengalami penurunan. “Namun tetap kita bersihkan karena kawasan pantai di Badung merupakan kawasan pariwisata,” ucapnya.

Terkait personel DLHK yang bertugas untuk membersihkan pantai saat ini, Agung Dalem mengakui ada pengurangan personel. Khusus di wilayah Kuta Utara hanya menurunkan 47 personel.

Mereka bertugas membersihkan pantai dari Batu Belig, Canggu dan petitenget. Termasuk, juga Pantai Kuta hanya menurunkan 12 orang personel. “Sebelumnya penanganan sampah kiriman dilakukan oleh tim Unit Reaksi Cepat (URC), namun kini dibatasi lantaran sampah mengalami penurunan,” katanya.

Baca juga:  Angkringan Milik Istri Polisi Disatroni Maling

Ia mengutarakan saat ini yang menjadi atensi serius yakni di wilayah Jimbaran, Kuta Selatan. “Untuk saat ini kita memang mengoptimalkan penanganan sampah pantai, khusus di wilayah Jimbaran. Hal itu kita lakukan karena di pantai Jimbaran sampah masih sangat banyak,” ujarnya.

Ia menyebutkan sampah yang menepi di bibir pantai di jimbaran jumlahnya masih 10 ton. “Diantara semua pantai yakni Kuta Utara (Canggu, Tibubeneng dan Petitenget), Kuta dan Jimbaran, pantai Jimbaran sampahnya yang paling banyak,” pungkasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *