GIANYAR, BALIPOST.com – Wajah-wajah sumringah tampak pada Senin (22/3), di Gianyar. Hari ini, kabupaten zona orange itu mulai melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
Para siswa mengaku senang bisa kembali PTM. Selain bertemu dengan teman sekolah, mereka berkeyakinan akan mudah mengerti pelajaran dengan PTM ini. Nadia, siswa Kelas 8 D SMPN 1 Gianyar, asal Blahbatuh, Gianyar mengatakan hari pertama sekolah sangat senang bertemu teman-teman.
Ia mengatakan hari pertama PTM memang tidak ada persiapan. Pengumuman hari pertama masuk PTM, diakuinya, memang agak mendadak.
Hanya saja, penerapan protokol kesehatan (prokes) cuci tangan, cek suhu, cuci tangan dan hand sanitizer sudah diterapkan secara ketat. Nadia mengatakan hari pertama lebih banyak membersihkan ruangan.
Ia pun menyebut lebih memilih PTM. Sebab, Nadia mengaku pelajaran lebih mudah masuk ke otak. Sementara, pembelajaran jarak jauh (PJJ) sering terjadi gangguan sinyal, sehingga materi pembelajaran kurang jelas.
Salah satu orangtua siswa, Made Setiawan, yang memiliki dua anak yaitu siswa SD Negeri 1 Bitra dan dan SMP Negeri 1 Gianyar mengatakan sangat setuju penerapan PTM.
Setiawan tidak khawatir dengan keselamatan siswa ketika prokes diterapkan secara maksimal. “Anak-anak efektif memahami materi pelajaran melalui PTM,” jelasnya.
Waka Manajemen dan Humas SMPN 1 Gianyar, Ketut Sadia S.Pd., mengatakan sebelum pelaksanaan PTM pada November, pihak sekolah sudah menyebarkan kuesioner ke orangtua siswa. Orangtua juga diminta menandatangani surat pernyataan bermaterai guna mengizinkan anaknya mengikuti tatap muka.
Dari kuesioner dan surat pernyataan yang disebarkan pada saat itu, hampir 80 persen orangtua mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTM. “Ini sudah dilakukan ujicoba bulan November anak-anak sekolah seminggu hanya 3 kali saja,” ucapnya. (Wirnaya/balipost)