DENPASAR, BALIPOST.com – Peselancar andalan Bali Gusti Made Oka Sulaksana dipastikan batal tampil pada event Pra Olimpiade terakhir di Oman, pada 1 April. Padahal, peluang Oka Sulaksana untuk tampil di ajang Olimpiade Tokyo 2021 fifty-fifty dan cukup terbuka di nomor RSX putra, karena harus bersaing dengan atlet Asia Tenggara.
Pelatih selancar Bali Wayan Sujana, di Sanur, Selasa (23/3) menerangkan, babak pra kualifikasi Olimpiade sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu. “Saya kira untuk Kejuaraan Dunia selancar dipastikan atlet berebut poin untuk lolos ke Olimpiade,” sebut Sujana.
Apalagi, kata dia, peselancar Asia seperti dari tuan rumah Jepang, Cina, Korea, dan Taiwan serta India dipastikan sudah mengantongi tiket Olimpiade. “Peselancar Asia Tenggara dijatah dua atlet yang lolos,” jelasnya. Karena itu, seandainya Oka Sulaksana turun, maka dia harus bersaing meladeni peselancar dari Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand.
Dia mengakui, peselancar Filipina dan Thailand sangat serius dan antusias, guna merebut tiket hajatan multievent empat tahunan terakbar se-jagat raya ini. “Terbukti, peselancar Filipina dan Thailand sudah tiba di Oman dan mereka menjajal sekaligus beradaptasi di pantai sana,” ujarnya.
Sementara, Oka Sulaksana terpaksa mengubur obsesinya untuk tampil di Olimpiade Tokyo. Pasalnya, Sujana sudah mengajukan proposal untuk biaya keberangkatan Oka Sulaksana ke Oman. “Namun, kenyataannya sama sekali tidak ada anggaran, sehingga Oka Sulaksana batal bertolak ke Oman,” tutur pelatih tim PON Bali ini.
Padahal, menurut dia, Oka Sulaksana sudah mempersiapkan diri secara matang. Hal itu terbukti Oka Sulaksana rutin berlatih di perairan Sanur. Sujana juga melatih tiga atlet PON, yakni Oka Sulaksana, Gusti Bagus Gopala Sulaksana serta Gusti Ngurah Danendra Hazel Devananda. “Mereka ini juga rajin berlatih untuk persiapan PON di Papua, Oktober,” ucapnya. (Daniel Fajry/Balipost)