Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar menanam pohon Cempaka pada saat kunjungan kerjanya di Persemaian Permanen Suwung, Denpasar, Rabu (23/3). (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya Bakar mengapresiasi berbagai kegiatan dan program yang telah dilakukan Persemaian Permanen Suwung dalam rangka pelestarian lingkungan. Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja (Kunker) ke Bali, Rabu (24/3).

Pada Kunkernya kali ini, Menteri Siti bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dirjen PDASRH, Direktur KTA, dan rombongan langsung mengunjungi Persemaian Permanen Suwung. Menteri Siti mengatakan bahwa menanam pohon tidak hanya sekedar menanam saja.

Melainkan dilakukan dari cara-cara kontraktual ke cara gotong royong yang melibatkan masyarakat. Sebab, menanam pohon dalam konteks yang besar sangat penting untuk keberlangsungan hidup di dunia.

Selain itu, dapat mengurangi Karbondioksida (CO2), juga dapat meningkatkan oksigen (O2) yang dibutuhkan oleh masyarakat tersebut dan mengurangi panas bumi. Dengan cara itu, maka ke depan alam Bali semakin bagus. Apalagi Bali merupakan destinasi wisata dunia.

Menteri Siti bersama rombongan tiba pukul 10.00 WITA di lokasi, langsung berkeliling melihat jenis bibit tanaman yang dibudidayakan di Persemaian Permanen Suwung yang luasnya mencapai 1,9 hektare (Ha). Pada kesempatan ini, Menteri Siti bersama rombongan juga berkesempatan melakukan penanaman pohon endemik di areal Persemaian Permanen Suwung.

Baca juga:  70 Ribu UMKM Sudah Diverifikasi Penghapusan Utang

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Unda Anyar, Dr. Ir. Titik Wurdiningsih, M.Si., sangat bersyukur karena Persemaian Permanen Suwung dikunjungi langsung oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar.

Dihadapan Menteri Siti, ia menyampaikan berbagai kegiatan Reboisasi Hutan dan Lahan (RHL) yang telah dilakukan pada tahun 2021 dan berbagai program unggulan Persemaian Permanen Suwung. Berdirinya Persemaian Permanen Suwung yang terletak di Tahura Ngurah Rai RTK 10 Prapat Benoa, Banjar Suwung Kauh, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar ini diawali dengan kegiatan pembuatan bibit penghijauan lingkungan oleh BPTH Bali dan Nusa Tenggara pada Tahun 2009/2012.

Kemudian, pada 2012 dibangun Persemaian Permanen oleh BPTH Wilayah Bali Nusra. Pada 2016 pengelolaan Persemaian Permanen diserahkan ke BPDASHL Unda Anyar, dan tahun 2019 diadakan revitalisasi perbaikan-perbaikan untuk membuat menjadi Persemaian Permanen Keren.

Baca juga:  Kasus Mulai Meningkat, Warga Dimintai Waspada DBD

Dijelaskan, Persemaian Permenen dikatakan keren, karena selain tempat untuk produksi bibit berkualitas (pengadaan benih, penyemaian benih, penyapihan bibit, pemeliharaan bibit, distribusi bibit, monitoring distribusi bibit), juga dijadikan tempat penelitian dan edukasi bagi siswa, pelajar dan masyarakat umum.

Selain itu, di Persemaian Permenan Suwung ini juga sebagai tempat rekreasi bagi keluarga. Sebab, di tempat ini terdapat ABG Bali Café, Taman air, tempat untuk menunggu, spot-spot Foto, jogging track, areal panahan.

Sementara itu, untuk media informasi bibit juga telah dilakukan. Seperti, pembuatan leaflet, menyebarkan informasi lewat radio, pembuatan video, yaitu ABG (ambil bibit gratis) Bali dan video bersambung Persemaian Permanen Keren yang diungguh di media sosial.

“Melalui media informasi ini banyak sekali peminat-peminat bibit, jadi 2020 kemarin habis, tidak ada bibit yang tersisa, sehingga, bibit ini banyak sekali permintaan-permintaan yang sudah kami catat untuk 2021. Kami susah janjikan setelah bibit siap untuk didistribusikan akan kami berikan,” ujar Titik Wurdiningsih, Rabu (24/3).

Baca juga:  Tersangka Premanisme dan Narkoba Berikrar di Patung PRG

Di samping itu, Persemaian Permanen juga membuat Aplikasi BO (Bibit Online) yang bernama “ABG BALI” yang memuat informasi terkait bibit apa saja yang tersedia di Persemaian Permanen Suwung. Juga terdapat informasi tentang Galeri Sarpras, produksi, distribusi, Umum, Video (terkait PP, Kegiatan Penanaman, dll), serta informasi terkait stok Bibit, tata cara pengajuan, dan formulir.

Bibit-bibit di Persemaian Permanen Suwung ada 3 kategori yang pada tahun 2021 diproduksi 750.000 batang (21 Jenis Tanaman). Yaitu, Kayu-kayuan dan Mangrove (7 jenis: Mahoni, Sengon, Ampupu, Mangrove, Tabe Buya, Ketapang, Vetiver), MPTS (7 jenis: Alpokat, Jambu Merah, Nangka, Sawo Kecik, Sirsak, Juwet, dan Aren), dan Tanaman Upakara (7 jenis: Cempaka, Cendana, Gaharu, Kayu Putih, Majegau, Rijasa, dan Intaran). (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *