MANGUPURA, BALIPOST.com – Mendukung upaya percepatan pemulihan ekonomi serta rencana pembukaan pariwisata internasional pada Juni-Juli mendatang, Desa Adat Kerobokan, Kuta Utara, Badung menggelar vaksinasi Covid-19 secara massal. Kegiatan dipusatkan di GOR Purna Krida dan berlangsung selama tiga hari mulai 24-26 Maret.
Ditemui di sela kegiatan, Ketua Satgas Gotong-royong Covid-19 Desa Adat Kerobokan, A.A Bayu Joni Saputra, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah terkait arahan Presiden RI agar Bali bisa kembali dibuka untuk pariwisata internasional. Namun sebelum dibuka tentu wilayah penyangga pariwisata Bali harus zona hijau atau hijau dari kasus Covid-19.
Kata pria yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Bali ini, penyelenggara vaksinasi di Desa Adat Kerobokan untuk tahap pertama menyasar para pemangku, pepatih, pecalang, kelian adat, serati dan tokoh adat lainnya. Per hari ada 300 orang divaksinasi. Sehingga total selama tiga hari sedikitnya ada 900 orang. Untuk tahap kedua akan digelar pada 5-6 April mendatang dengan menyasar prajuru adat dan lainnya. Jika vaksinasi sudah berjalan sampai tahap kedua, tentu diharapkan kepercayaan publik akan terbangun. “Biar tidak dikatakan desa adat itu menjadi klaster baru. Untuk itu kami sangat mengapresiasi dan mendukung vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah,”.
Bandesa Adat Kerobokan, AA Putu Sutarja, S.H., berharap dengan vaksinasi ini, semua pelayan publik yang ada di desa adat dapat melaksanakan tugas dan kegiatannya secara maksimal. Apalagi dalam waktu dekat, Desa Adat Kerobokan akan menggelar ritual ngatep karya pedudusan agung. Sehingga dengan vaksinasi ini, pelayan publik termasuk panitia karya agar semua kegiatan bisa nyaman dan aman dalam pelaksanaan di tengah pandemi ini. Begitu juga pemangku dalam melaksanakan tugasnya saat memberikan tirta tidak ada kekhawatiran lagi.
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa yang hadir meninjau vaksinasi tersebut menyampaikan, ini merupakan rangkaian putaran vaksinasi Covid-19 yang dilakukan oleh tim di Kecamatan Kuta Utara dalam hal ini yang ditugasi adalah Puskesmas Kuta Utara yang mengerahkan tiga tim. “Di Kerobokan vaksinasi dilakukan 10 kali karena jumlah penduduknya lebih banyak dan berbasis desa adat,” bebernya.
Suiasa berharap, setelah zona hijau di 4 kelurahan seperti Tanjung Benoa, Benoa, Jimbaran dan Tuban sudah 80 persen tervaksin, maka akan digeser ke Kuta dan Kuta utara. Mengingat di Kuta dan Kuta Utara sebagian besar juga pariwisata. “Kami berharap, tiga kecamatan seperti Kuta Selatan, Kuta dan Kuta Utara, bisa masuk zona hijau tanpa mengecualikan daerah lainnya,” harapnya. (Adv/balipost)