Wagub Bali, Cok Ace. (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pelaku industri pariwisata lokal Bali meminta kepada pemerintah agar dilibatkan dalam persiapan “open border” pariwisata Bali untuk wisatawan internasional yang direncanakan Juni-Juli 2021. Sebab, selama ini event-event yang digelar di Bali dipersiapkan langsung dari pusat. Dikhawatirkan, pelaku industri pariwisata lokal tidak bisa menjadi “pemain” di daerah sendiri, bahkan hanya menjadi penonton saja.

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) yang juga Ketua PHRI Bali, mengaku memahami keinginan para pelaku pariwisata Bali ini. Sebab, ia mengatakan bahwa keinginan pelaku industri pariwisata lokal dilibatkan pada event-event besar dari pusat yang diselenggarakan di Bali telah tercetus sejak lama.

Baca juga:  Soal Warga Asing Ber-KTP Denpasar, Kadisdukcapil Jelaskan Proses Permohonannya

“Sementara sekarang, saya sering berbicara dengan kementerian terkait, kenapa tidak dikasi Bali (event-event besar-red)? Persoalannya masalah anggaran, anggarannya nanti biasanya belakangan dan anggarannya besar, apakah siap teman-teman di Bali semua? Saya jawab, sekarang dengan berdirinya BaliCEP dan lain sebagainya saya kira sekarang siap kita,” kata Cok Ace, Kamis (25/3).

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar pemerintah memberikan kesempatan lebih bagi pelaku industri pariwisata Bali untuk dilibatkan pada even-event besar yang diselenggarakan di Bali. Sebab, dari segi fasilitas dan modal anggaran, orginizer event yang telah dibentuk di Bali siap mengangani event-event pusat. “Jangan sampai hal-hal kecil, seperti misalnya umbul-umbul didatangkan dari luar, kan gak enak kita, apalagi kita mampu menyiapkan itu,”tandas Tokoh Puri Agung Ubud, Ganyar ini.

Baca juga:  Polri Diminta Usut Dugaan Tindak Pidana Impor Bahan Obat Sirop

Lebih jauh dikatakan, bahwa dalam pemulihan pariwisata Bali, Pemerintah Pusat telah menyiapkan berbagai kegiatan BUMN, seperti pertemuan-pertemuan penting dilaksanakan di Bali. Bahkan, tempat pelaksanannya tidak hanya difokuskan di daerah Nusa Dua, tetapi tersebar di seluruh daerah wisata di Bali sesuai topik kegiatan.

Dengan demikian, semua daerah wisata di Bali mendapatkan hikmah dari pelaksanaan pertemuan-pertemuan tersebut. “Kita sudah siapkan konsepnya, kalau BUMN yang terkait dengan konstruksi kita arahkan untuk digelar di Klungkung, karena di sana ada proyek-proyek penting. Begitu juga terkait hal lain, seperti pendidikan akan kita arahkan ke daerah lain, karena kita tidak ingin rapat-rapat dilaksanakan numplek di Nusa Dua saja,” tegasnya.

Baca juga:  Jokowi Targetkan Kuasai 40 Persen Kontribusi Ekonomi Digital ASEAN

Sebelumnya, Putu Gede Wiwin Gunawasika, Ketua Bali MICE Forum (BMF), mengatakan pihaknya menyambut baik rencana pembukaan pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara. Terkait sejumlah program dan simulasi, pria yang juga menduduki posisi sebagai Wakil Ketua Kadin Bali bidang MICE dan Special Event ini meminta agar pemerintah pusat serta pemerintah Bali memberikan kesempatan bagi pelaku industri pariwisata Bali untuk terlibat dalam program-program percepatan pemulihan tersebut.

“PCO/EO Bali khusus dalam situasi yang sangat tidak biasa ini, seyogyanya diberikan kesempatan untuk menjadi pemain didaerahnya sendiri saat border wisatawan ke Bali di buka,” ujar Wiwin. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *