TABANAN, BALIPOST.com – Motif pembunuhan dengan menusuk belasan kali I Made Kompyang Artawan (47) yang terjadi di Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan terus didalami aparat kepolisian. Dikonfirmasi, Kamis (25/3), Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Aji Sekar Yoga mengatakan masih melengkapi penyidikan.
Ia memaparkan sudah ada 10 saksi yang diperiksa untuk lebih mendalami kasus ini. Sementara untuk hasil autopsi, dikatakannya masih menunggu dari tim dokter. “Autopsinya sudah dilaksanakan, namun kami belum dapat hasilnya,” terangnya, Kamis (25/3).
Dari informasi yang dihimpun, sebelum kejadian pelaku Ida Bagus Ketut Alit Surya Ambara (39) dari Banjar Darma Kelod, Desa Riang Gede, Penebel, awalnya datang dari bepergian. Saat tiba di depan rumah korban, pelaku sempat menggeber kendaraannya sembari tetap melaju pulang ke rumahnya.
Korban yang merupakan seorang dokter hewan ini kebetulan ada di depan rumahnya saat pelaku menggeber kendaraannya. Diduga korban memang berupaya menghampiri pelaku, karena saat Alit tiba di depan rumahnya dan mendongkrak sepeda motor, korban dengan sepeda motornya sudah ada di samping pelaku.
Informasinya, korban dan pelaku memang sempat memiliki dendam lama. Bahkan sudah terjadi hampir satu tahun.
Hanya, belum diketahui pasti dendam apa. Polisi pun berupaya untuk mencari motif dari pembunuhan ini.
Saat dihampiri oleh korban, pelaku tersulut emosi dan melakukan penganiayaan dengan pisau lipat yang memang dijadikan gantungan kunci. Sebanyak 15 tusukan dilayangkan pelaku ke korban.
Dari punggung ke atas sampai dengan telinga bagian belakang. Korban akhirnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. (Puspawati/balipost)
