JAKARTA, BALIPOST.com – Sektor transportasi udara yang paling terdampak dengan pandemi Covid-19 kini tengah menyiapkan lembar putih (white paper) berisikan tentang proyeksi kapan penerbangan nasional akan kembali normal.
Ketua Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau INACA, Denon Prawiraatmadja, dikuti dari kantor berita Antara, Jumat (26/3) mengatakan, dalam penyusunan lembar putih ini pihaknya telah melakukan kajian yang mendalam dan bekerja sama dengan para akademisi perguruan tinggi serta didukung juga oleh Kementerian dan lembaga terkait industri penerbangan nasional.
Seperti diketahui pada 2018 dan 2019 jumlah penumpang angkutan udara mencapai 100 juta orang, bahkan sampai mencapai 115 juta penumpang dengan komposisi 80 persen domestik dan 20 persen internasional.
Denon yang juga menjabat sebagai CEO Whitesky Aviation ini menambahkan dalam penyusunannya yang di mulai sejak akhir tahun lalu pihaknya telah melakukan sedikitnya tiga kali diskusi kelompok terarah (FGD) yang mengundang para ahli di bidangnya.
Pada FGD sesi pertama menghadirkan Kepala Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo, lalu ada perwakilan dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan yang membahas tentang sejauh mana penanggulangan pandemi dilakukan dan juga pendistribusian vaksin.
Pada FGD berikutnya, kata Denon, menghadirkan pembicara dari Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian Keuangan yang membahas tentang stimulus perpajakan dan bantuan pemerintah untuk sektor transportasi udara. Sedangkan pada FGD sesi ketiga menghadirkan pembicara dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri dengan pembahasan seputar masalah transportasi, perizinan di daerah dan juga kerja sama penerbangan dengan negara lain.
“Dan pada FGD sesi empat yang terakhir nanti kami akan membahas hasil dari resume semua pembicara yang ada di setiap FGD yang telah dilakukan. Nanti akan dibacakan kesimpulan dari para pembicara kapan kondisi dunia penerbangan nasional akan kembali normal. Segera akan kita umumkan dalam waktu dekat,” katanya.
Ketua Dewan Pembina INACA, Irfan Setiaputra mengatakan upaya pemulihan sektor industri penerbangan nasional yang saat ini dalam kondisi yang penuh dengan tantangan membutuhkan sinergitas dan soliditas seluruh ekosistem industri penerbangan yang salah satunya berkenaan dengan upaya pemulihan industri melalui momentum vaksinasi nasional.
Momentum vaksinasi tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu titik balik tersendiri dalam upaya meningkatkan keyakinan dan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi publik khususnya transportasi udara, dimana hal tersebut tentunya dengan tetap disertai dengan komitmen penerapan protokol kesehatan secara konsisten pada seluruh lini operasional penerbangan.
“Kami sangat mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang turut memprioritaskan pemberian vaksinasi untuk pekerja industri penerbangan,” kata Irfan yang juga Direktur Utama Garuda Indonesia.
Namun demikian, tambahnya, aspek keselamatan itu sendiri merupakan sebuah persepsi bagi setiap individu, sehingga penting bagi industri penerbangan untuk saling berkolaborasi dalam membangun kepedulian masyarakat melalui serangkaian program sosialisasi serta penyesuaian fasilitas dan layanan dengan tujuan memastikan keselamatan pengguna jasa terjaga dengan baik.
Irfan juga mengatakan melalui dukungan yang diberikan oleh pemerintah terhadap aspek kesehatan para pekerja industri penerbangan yang diiringi dengan kesiapan industri penerbangan memasuki era kenormalan baru saat ini, diharapkan turut mendorong bangkitnya aktivitas sosial ekonomi dan pariwisata di Tanah Air.
Industri penerbangan merupakan salah satu kontributor utama perekonomian nasional di mana industri penerbangan menyumbang lebih dari 2,6 persen produk domestik bruto (PDB) serta menyediakan sekitar 4,2 juta tenaga kerja. (Kmb/Balipost)