GIANYAR, BALIPOST.com – Belum sepekan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM), tepatnya sejak 22 Maret, seorang siswa di SMPN 1 Gianyar disebut menjalani karantina COVID-19. Dikonfirmasi soal ini, Kepala Sekolah SMPN 1 Gianyar yang juga Ketua Satgas COVID-19 sekolah itu, I Wayan Mawa membenarkan.
Mawa menyampaikan alasan anak didiknya harus menjalani karantina mandiri. Kakek siswa tersebut mengikuti swab PCR dengan hasil positif. Sehingga semua anggota keluarga, termasuk sang siswa yang asal Serongga Tengah ini, menjalani karantina mandiri.
“Siswa yang bersangkutan sejak tadi pagi tidak masuk sekolah karena telah menjalani karantina mandiri,” ucapnya, Jumat malam (26/3).
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap siswa tersebut. “Jadi setelah dilaporkan ada keluarga terpapar COVID-19, siswa bersangkutan sudah tidak datang ke sekolah,” tegasnya.
PTM sangat rentan menyebabkan klaster COVID-19. Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, I Wayan Sadra Jumat (26/3), menyampaikan benteng PTM akan diperkuat dengan mengoptimalkan peran Satgas COVID-19 Sekolah menerapkan SOP mengendalikan dan mengantisipasi kemungkinan munculnya klaster sekolah.
Sadra menekankan setiap sekolah yang menerapkan PTM di sekolah sudah membentuk Satgas COVID Sekolah.
Satgas COVID-19 di sekolah ini yang memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. “Penerapan prokes ini sesuai SOP dan petunjuk tenis dari Dinas Pendidikan termasuk petunjuk dari kementerian,” jelasnya.
Ia menjelaskan dengan penerapan SOP prokes secara ketat siswa yang masuk ke sekolah bisa dipastikan aman dari ancaman COVID-19. Siswa yang masuk mengikuti PTM diwajibkan untuk menjaga kesehatan. “Dengan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermogun tahap awal menyakinkan siswa yang masuk dalam kondisi sehat,” yakinnya. (kmb/balipost)