Petani memanen padi. (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Produktivitas hasil gabah petani di Jembrana pada musim panen awal tahun ini mengalami penurunan. Cuaca buruk (hujan) menjadi penyebab menurunnya hasil gabah.

Pada masa panen awal tahun ini tercatat ada 2.500 hektare sawah yang panen. Hasil rata-rata panen 6 ton per hektare. “Ada penurunan produktivitas gabah kering panen. Ini akibat cuaca buruk faktor ini sangat dominan di sektor pertanian,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama.

Baca juga:  Tak Kunjung Diberangkatkan, Sejumlah Calon Naker ke Afrika Minta Kejelasan

Normalnya produksi hasil gabah rata-rata per hektare 7 ton. Namun saat ini mengalami penurunan satu ton dampak dari hujan selama tiga bulan di awal tahun ini.

Tetapi, Dinas memastikan untuk produksi padi di Jembrana tahun masih surplus. Yang menjadi fokus di Dinas saat ini mengevaluasi harga gabah di tingkat petani. “Harga gabah kemarin masih di angka Rp 4.200 hingga Rp 4.300 per kilogram. Kalau pun ada yang di bawah Rp 3.000 itu mereka tidak menanggung biaya panen,” ujarnya. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Kisruh Penurunan Perbekel, Puluhan Warga Datangi Kantor Desa Tukadaya
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *