AMLAPURA, BALIPOST.com – Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem jatuh pada Purnama Kedasa, Minggu (28/3). Karena masih dalam situasi pandemi COVID-19, puncak karya tidak melibatkan banyak umat Hindu.
Panitia Karya IBTK Pura Agung Besakih, Jro Mangku Widiartha, mengungkapkan, sebelum pelaksanaan puncak Karya IBTK, pihak panitia telah melaksanakan upacara mapepada. Proses itu hanya dilaksanakan oleh krama desa adat Besakih.
“Upacara mapepada sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Tujuan upacara mapepada adalah untuk menyempurnaan atau menyucikan semua binatang dari bhuta kembali menjadi dewa,” ucapnya.
Widiartha, menambahkan, pada puncak karya hari ini, upacara tidak melibatkan orang banyak. Prosesi persembahyangan hanya dilakukan oleh unsur-unsur perwakilan dari masing-masing kabupaten/kota di Bali. “Kami tidak bisa melarang krama untuk melalukan persembahyangan. Yang pasti, bila melakukan persembahyangan mengikuti protokol kesehatan. Salah satunya wajib memakai masker,” katanya.
Dia menjelaskan, bagi umat yang melakukan persembahyangan telah diatur jaraknya. Karena sudah dibuatkan pembatas jarak, sehingga mengikuti anjuran pemerintah physical distancing untuk mencegah penyebaran COVID-19. “Kita pihak panita juga telah menyiapkan alat untuk mengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan, serta menyediakan hand sanitizer,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, jika tahun-tahun sebelumnya hanya memanfaatkan satu pintu untuk masuk ke areal pura, saat ini semua pintu masuk ke Pura Penataran Agung dibuka untuk menghindari terjadi kerumunan. “Tujuh pintu semua dibuka, sehingga menyebar tidak sampai ada kerumunan. Di masing-masing pintu sudah dijaga oleh pecalang,” tegas Widiartha. (Eka Parananda/balipost)