Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). (BP/Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) menyebabkan belasan orang luka-luka dan 1 korban jiwa. Terkait ini, aparat kepolisian di Bali melakukan pengamanan gereja dan tempat ibadah lainnya, termasuk obyek vital.

Ratusan gereja tersebar di Bali. Yaitu 107 di wilayah hukum Polresta Denpasar, 24 di wilayah Polres Buleleng, 22 di wilayah Polres Tabanan, 9 di wilayah Polres Gianyar, 6 di wilayah Polres Klungkung, 4 di wilayah Polres Bangli, Polres Karangasem 6 gereja, Polres Badung 38 gereja, dan Polres Jembrana 30 gereja.

Baca juga:  Kasus Septiyani Dilimpahkan ke Kejaksaan

Menurut Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi, pihaknya mengimbau masyarakat supaya tidak terprovokasi. “Untuk masyarakat Badung tidak perlu terprovokasi, percayakan saja untuk pengusutan dan penanganannya kepada aparat hukum,” tegas Kapores AKBP Roby.

Mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan, AKBP Roby langsung melakukan pengamanan di gereja-gereja yang ada di wilayah Badung. Termasuk objek vital dan tempat ibadah serta keramaian lainnya. “Untuk peningkatan pengamanan, kami laksanakan sesuai petunjuk Polda Bali dan perkembangan situasi di lapangan,” tegas mantan Kasubbdit Gakkum Ditlantas Polda Bali ini.

Baca juga:  Gubernur Koster Sentil ASN Pakai Payung saat Upacara Berlangsung

Sementara Kapolresta Denpasara Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan mengungkapkan tetap meningkatkan pengamanan di gereja yang ada di wilayah Denpasar dan Badung selatan. Selain itu, meningkatkan menyamabraya jaga Denpasar dengan seluruh elemen masyarakat. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *