Presiden Joko Widodo.(BP/dokumen)

JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan pernyataan soal peristiwa pengeboman di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3). Dikutip dari Kantor Berita Antara, Presiden mengutuk peristiwa pengeboman yang menewaskan seorang diduga pelaku.

“Terkait dengan kejadian aksi terorisme di pintu masuk Gereja Katedral Makassar hari ini, saya mengutuk keras aksi terorisme tersebut,” kata Presiden Jokowi, di Istana Kepresidenan Bogor.

Ledakan bom terjadi sekitar pukul 10.30 WITA di gerbang masuk Gereja Katedral Makassar, Kota Makassar, Sulsel, Minggu pagi. “Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya,” ujar Presiden Jokowi menegaskan.

Baca juga:  Hari Kedua, Tambahan Kasus COVID-19 Bali di Bawah 200 Orang

Menurut Presiden Jokowi, terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apa pun.

“Semua ajaran agama menolak terorisme apa pun alasannya. Seluruh aparat negara tak akan membiarkan tindakan terorisme semacam ini,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi juga meminta masyarakat agar tetap tenang menjalankan ibadah, karena negara menjamin keamanan umat beragama untuk beribadah tanpa rasa takut

Gereja Katedral Makassar berada persis di pertigaan Jalan RA Kartini Makassar, dan dekat Lapangan Karebosi.

Baca juga:  Putusan Sidang Pakudui, Majelis Hakim Tolak Gugatan

Pada saat ledakan terjadi, umat di dalam gereja baru saja selesai melaksanakan Misa Minggu Palma.

Dilaporkan ada 14 orang korban luka termasuk petugas gereja dan jemaat masih dirawat di 3 rumah sakit. Sementara potongan jenazah pengebom bunuh diri masih diselidiki identitasnya.

Polisi mengatakan pelaku adalah dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor. Mereka ingin menerobos masuk ke dalam gereja. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *