Suasana pelaksanaan Mapepada Agung serangkaian Ngusaba Kedasa Pura Ulun Danu Batur, Minggu (28/3/2021). (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Puncak Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, Desa Adat Batur, Kintamani berlangsung, Minggu (28/3). Ini bertepatan dengan rahinan Purnamaning Kedasa.

Puncak karya diawali dengan upacara mapepada agung. Karena masih dalam situasi pandemi COVID-19, prosesi dilaksanakan di madya mandala pura dan hanya melibatkan krama (warga) dalam jumlah terbatas.

Pangemong Pura Ulun Danu Batur, Jero Gede Batur Duwuran mengatakan, sebelum pandemi COVID-19, upacara mapepada agung biasanya dilaksanakan di jaba pura. Namun kini dilaksanakan di madya mandala pura.

Baca juga:  Polres Bangli Kerahkan Ratusan Personil Amankan Tawur dan Pengrupukan

Meski demikian, menurutnya hal itu tidak mengurangi makna upacara. Sarana upacara yang digunakan dalam upacara mapepada agung kemarin tetap sama. “Sarananya semua wewalungan yang dipersembahkan oleh subak-subak seperti salaran, beras, babi, kerbau dan lainnya. Maknanya mengembalikan, ngaturang persembahan kepada Ida Bhatari Dewi Danu,” ungkap Jero Gede Batur.

Sesuai dudonan karya, setelah mapepada agung, rangkaian upacara dilanjutkan dengan puncak karya pujawali ngusaba kedasa Ida Bhatara Bhatari Katurang Pujawali ring tengahing dalu. Dikatakan Jero Gede Batur, puncak upacara pujawali ngusaba dilaksanakan pada tengah malam pukul 24.00 WITA.

Baca juga:  Tarif Retribusi Turun, Jumlah Kunjungan ke Kintamani Capai Ribuan Sehari

Pelaksanaan puncak karya pujawali pada tengah malam memang sudah dari dulu. Bukan baru-baru ini.

Menurutnya dengan dilaksanakan tengah malam, pemedek dari kabupaten lain punya kesempatan untuk nangkil dan mengikuti persembahyangan saat puncak karya.

Disampaikan, karya pujawali ngusaba kedasa di Pura Ulun Danu Batur tahun ini akan nyejer selama 13 hari sampai 9 April. Waktu pelaksanaan karya ngusaba tahun ini sengaja diperpanjang dari tahun sebelumnya.

Tujuannya, agar pemedek yang tangkil tidak berjubel. Disampaikannya setiap pelaksanaan karya pujawali ngusaba kedasa di Pura Ulun Danu Batur, umat yang datang untuk bersembahyang sangat antusias. “Kalau kami persempit waktunya, nanti khawatir malah berjubel,” ujarnya.

Baca juga:  Berlangsung Hampir 2 Minggu, Pujawali Ngusaba di Pura Ulun Danu Batur Berakhir

Jero Gede Batur mengimbau pemedek yang tangkil ke Pura Ulun Danu Batur tetap menerapkan protokol kesehatan. Yaitu memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. “Supaya kita semua sehat dan terhindar dari COVID-19. Jadi jangan itu dilanggar, mari bersama-sama laksanakan prokes dengan baik,” kata Jero Gede Batur. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *