NEGARA, BALIPOST.com – Pascaledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Minggu pagi (28/3), pengamanan pintu masuk Pulau Bali semakin diperketat. Selain saat ini masih menerapkan syarat tambahan protokol kesehatan berupa rapid test Antigen, protap pengamanan melibatkan berbagai instansi juga dimaksimalkan.
Antisipasi keamanan pascaledakan bom di Makassar, Polsek Gilimanuk dan Polres Jembrana meningkatkan penjagaan di Gilimanuk. Utamanya di pintu masuk Bali Gilimanuk. Termasuk juga giat patroli dan monitoring di tempat ibadah seperti gereja -gereja juga dilakukan.
Kapolsek Gilimanuk Kompol Gusti Nyoman Sudarsana, Minggu (28/3) siang mengatakan untuk pemeriksaan sesuai protap pengamanan di Gilimanuk dimaksimalkan. Baik itu pemeriksaan surat-surat terkait orang dan kendaraan serta barang bawaan yang masuk ke Bali.
Setiap hari personil yang melakukannya penjagaan sesuai protap dan titik pengamanan mulai dari Pos II hingga di Pos Pantau Cekik. Pos pantau itu didirikan selama pandemi dan pelaksanaan PPKM skala mikro yang saat ini masih diperpanjang.
Salah satu syarat protokol kesehatan yakni surat keterangan hasil rapid test antigen negatif bagi pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN). “Untuk PPDN yang masuk ke Bali tetap mendapatkan pengawasan, terutama berkaitan dengan protokol kesehatan,” kata Kapolsek Gilimanuk.
Sudarsana juga menegaskan jajaran kepolisian bersama tim gabungan berupaya semaksimal mungkin menjaga Bali. Selain pengamanan di Gilimanuk, patroli di tempat ibadah juga dilakukan tiap polsek wilayah di Polres Jembrana. Seperti yang dilakukan jajaran Polsek Melaya dipimpin Pawas Iptu I Made Yudi Hariastawa pada Minggu pagi.
Saat pelaksanaan Ibadah Minggu umat Kristiani, petugas patroli bersama Bhabinkamtibmas setempat ke Gereja dan melakukan monitoring pelaksanaan. Di Melaya tercatat ada tujuh Gereja dan mendapatkan pengamanan.
Di samping juga dalam pelaksanaannya di tengah Pandemi Covid-19 dilakukan mengedepankan protokol kesehatan (prokes). (Surya Dharma/balipost)