Gubernur dan Wagub melakukan persembahyangan serangkaian IBTK di Besakih dan Ngusaba Kedasa Pura Ulun Danu Batur. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati serta Kapolda Bali Irjen. Pol. Putu Jayan Danu Putra berdoa memohon agar Jagad dan Krama Bali rahayu, selamat, sehat, nyaman, aman, dan damai dalam menghadapi masa pandemi COVID-19. Ini dilakukan saat melaksanakan sembahyang di Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh Purnama Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, Bangli, kemudian Karya Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih.

Karya piodalan dipuput langsung oleh 7 Sulinggih, diantaranya Ida Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun, Ida Pedanda Gde Nyoman Jelantik Duaja, Ida Pedanda Gede Abang, Ida Pedanda Gede Tulikup, Ida Pedanda Gde Kerta Yoga, Ida Pedanda Gde Abah, hingga persembahyangan di Pura Lempuyang Madya, Karangasem, pada Purnama Sasih Kadasa, Minggu (Redite, Pon Julungwangi) pada 28 Maret 2021.

Baca juga:  Benny Susianto Pamitan dengan Gubernur Koster

Dalam persembahyangannya, Gubernur Koster menyampaikan apresiasi kepada pecalang, karena telah tertib mengatur para pemedek mengikuti Protokol Kesehatan (Prokes) saat pelaksanaan persembahyangan berlangsung.
Lebih lanjut Wayan Koster di Pura Ulun Danu Batur merasa bersyukur, karena Umat Hindu yang melakukan persembahyangan juga secara langsung melakukan prosesi Nunas Tirta Pengusaban dengan menghaturkan Upakara Salaran yang berisi 1 ekor ayam, 1 ekor itik, jajan bali, buah – buahan hasil perkebunan yang dikemas dan disesuaikan sesuai Desa Kala Patra.

Baca juga:  PHDI Dukung Pemerintah Kuatkan Moderasi Beragama di Indonesia

Sehingga upacara ini menjadi momentum oleh Krama Subak di Bali untuk memohon anugerah Ida Bhatari Danu sebagai lambang kemakmuran yang juga sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru berdasarkan adat, tradisi, seni dan budaya dengan menerapkan nilai – nilai kearifan lokal Bali Sad Kerthi yang terdiri dari Atma Kerthi (penyucian jiwa), Danu Kerthi (penyucian sumber air), Wana Kerthi (penyucian tumbuh tumbuhan), Segara Kerthi (penyucian laut), Jana Kerthi (penyucian manusia), dan Jagad Kerthi (penyucian alam semesta).

“Kami melakukan persembahyangan ini juga untuk memohon tuntunan agar visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga kebijakan dan program pembangunan untuk kepentingan masyarakat Bali dapat berjalan dengan lancar dan sukses, meskipun masih berada dalam suasana pandemi Covid-19,” ujar mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Baca juga:  Rencana Pusat Kebudayaan Bali, Lahan di Gunaksa Sedang Proses PTSL

Dalam persembahyangan tersebut juga didampingi oleh Bupati dan Wakil Bupati Karangasem, I Gede Dana serta I Wayan Artha Dipa, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana, Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Bali, Ketut Sukra Negara, Kepala Biro Hukum dan HAM Provinsi Bali, IB Gede Sudarsana, Penyarikan Agung MDA Bali, Ketut Sumarta dan Rektor UNHI, Prof. Dr. I Made Damriyasa, M.S. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *