Suasana ujian sekolah di SMPN 3 Bangli. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – SMP di Kabupaten Bangli menggelar ujian sekolah secara tatap muka, Senin (29/3). Namun sejumlah siswa absen pada ujian hari pertama. Alasannya karena tidak mendapat ijin dari orang tuanya.

Ujian sekolah secara tatap muka digelar 28 SMP di Kabupaten Bangli. Ujian sekolah dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Seperti yang terpantau di SMPN 3 Bangli. Sebelum masuk kelas, siswa diukur suhu tubuhnya. Jumlah siswa per kelas dibatasi 15 orang dengan jarak yang telah diatur. Selama mengikuti ujian, siswa mengenakan masker.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bangli Dewa Agung Purnama mengatakan dari hasil pantauannya di beberapa sekolah, pelaksanaan ujian sekolah yang digelar tatap muka secara umum berlangsung tertib. Ujian dimulai sekitar pukul 8.00 wita hingga 12.00 wita. Ada dua mata pelajaran yang diujikan di hari pertama ujian kemarin.

Baca juga:  Jangan Liburan ke Bali Sebelum Lihat Agenda Even Keren Ini

Diungkapkan Agung Purnama, terdapat beberapa siswa yang tidak hadir di hari pertama ujian kemarin. Seperti di SMPN 2 Bangli, ada satu siswa tidak ikut ujian karena sakit. Di SMPN 1 Susut, terdapat 4 siswa tidak datang ke sekolah. Disebutkan dari 4 siswa yang absen itu, beberapa diantaranya tak hadir karena tidak dapat ijin orang tua.

Terhadap siswa tersebut, nantinya pihak sekolah akan memberikan ujian secara daring. “Pihak sekolah sudah siap untuk itu,” kata Agung Purnama.

Baca juga:  Penularan Covid-19 Meluas, Dua SMP Ditutup

Dikonfirmasi terpisah Plt. Kepala SMPN 1 Susut Nengah Swidastra menyebutkan jumlah siswanya yang absen dalam pelaksanaan ujian sekolah tatap muka hari pertama ada 5 orang. Satu diantaranya absen karena sakit, sedangkan 4 orang lainnya absen karena tidak dapat ijin dari orang tuanya.

Jelasnya, sebelum ujian dilaksanakan pihaknya meminta persetujuan orang tua siswa melalui formulir goggle form yang disediakan. Hasilnya, ada 4 orang tua siswa yang menyatakan tidak mengijinkan anaknya ikut ujian sekolah tatap muka. Hanya saja mengenai alasannya, Swidastra mengaku tidak tahu pasti. Apakah karena khawatir Covid-19 atau alasan lain. “Rencananya hari ini kami rapat. Maunya kami juga konfirmasi ke siswa dan orang tuanya,” ujarnya.

Baca juga:  Bos Bank BPR Legian Ditahan Jaksa di Polresta

Terhadap siswa yang tidak ikut ujian tersebut, Swidastra mengatakan sekolah akan memberikan ujian secara daring. Pihaknya masih akan merapatkan soal penentuan pelaksanaannya. “Apakah nanti dijadwalkan susulan apakah bersamaan mulai besok. Nanti diputuskan dalam rapat,” pungkasnya. (Dayu Rina/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *