Kapolri memberikan keterangan pers, Senin (29/3), terkait perkembangan penanganan kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. (BP/Antara)

MAKASSAR, BALIPOST.com – Perkembangan terbaru soal pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3), disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dalam konferensi pers di Mapolda Sulsel, Makassar, Senin (29/3), Kapolri mengungkapkan pelaku sempat menitipkan surat wasiat.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, ia mengatakan pelaku bom bunuh diri berinisial L sempat menitipkan surat wasiat kepada orangtuanya sebelum melakukan aksinya.

“Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tuanya, yang isinya berpamitan dan mengatakan siap untuk mati sahid,” kata Sigit.

Baca juga:  Pemerintah Diminta Evaluasi Prestasi Atlet Indonesia Pada Asean Games 2023

Ia menjelaskan dua pelaku bom bunuh diri masing-masing berinisial L dan YSF merupakan pasangan suami istri. Baru menikah sekitar enam bulan yang lalu.

Mereka berdua dinikahkan oleh Rizaldi yang pada Januari 2021, berhasil ditangkap. Rizaldi merupakan bagian dari kelompok militan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina pada 2018.

Lebih jauh, Kapolri mengatakan Densus 88 telah menangkap empat tersangka di Makassar. “Perkembangan dari peristiwa kejadian bom terjadi kemarin, maka sampai dengan hari ini, kita mengamankan 4 orang tersangka yakni AS, SAS, MR, dan AA,” ujarnya.

Baca juga:  PPKM Mikro Diperpanjang, Pengetatan 3T Dilakukan Cegah Lonjakan Kasus Pascamudik

Kapolri mengatakan keempat tersangka itu memiliki peran masing-masing bersama dua pelaku bom bunuh diri. Keempatnya juga masih satu tempat kajian bernama Vila Mutiara.

Adapun peran masing-masing, yakni ada yang bertugas memberikan doktrin, mempersiapkan rencana jihad dan bertugas membeli bahan pembuatan bom untuk digunakan dalam bom bunuh diri di Makassar.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga memastikan jika dua pelaku bom bunuh diri di Makassar yakni L dan YSF.

Baca juga:  Polisi Selidiki, Banyak Lumba-lumba dan Penyu Mati di Perairan Uluwatu

“Masing-masing perannya bersama sama dengan L dan YSF, mereka dalam satu kelompok kajian Vila Mutiara namanya,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *