Mitra driver melakukan pembayaran dengan GoPay. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Pada Selasa (30/3), Gubernur Bali, Wayan Koster meresmikan operasional Pasar Banyuasri, Buleleng. Peresmian sekaligus mencanangkan penerapan digitalisasi dalam proses transaksi di pasar itu.

Bank Indonesia Provinsi Bali, Bank Pembangunan Daerah Bali bersama dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng membangun ekosistem pembayaran digital melalui QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) dari Bank Pembangunan Daerah Bali.
Pembayaran digital ini juga dapat diakses dengan mudah menggunakan layanan GoShop, untuk pembelian berbagai kebutuhan dari lokasi mana pun dari Gojek.

Hadir dalam acara peresmian pasar modern Banyuasri yang dirancang sebagai pasar wisata di hari ulang tahun ke-417 Kota Singaraja, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Dirut Bank BPD Bali, Nyoman Sudharma, Head of Public Policy & Government Relations Gojek Bali Nusra, Charly Raya, dan unsur Muspida.

Gubernur Koster mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya Bupati Buleleng dalam membangun Pasar Banyuasri ini. Dibangun sebagai pusat kegiatan perekonomian masyarakat di Buleleng dengan konsep yang sangat bagus, terbesar dan memiliki arsitektur yang bagus.

Baca juga:  Gojek Percepat Transformasi Digital UKM Kuliner Bali

Oleh karena itu, seluruh komponen masyarakat harus mendukung keberadaan pasar ini. Pedagang harus disiplin dan berbelanja dengan cara yang modern layaknya di supermarket.

Dengan begitu, pasar dapat menjadi destinasi wisata dengan transaksi digital yang difasilitasi oleh Bank Indonesia. “Unsur-unsur modernisasi inilah yang dapat diterapkan di setiap lini sehingga menjadi pola hidup.”

Sementara itu Trisno Nugroho menyampaikan pihaknya menyambut baik peresmian pasar tradisional digital berbasis QRIS di pasar yang paling indah dan menjadi pasar terbesar di Bali ini. Sebagaimana diketahui, pandemi ini sangat berdampak bagi Bali hingga kontraksinya mencapai minus 9,3 persen atau yang paling berat diantara 34 provinsi di Indonesia.

“Namun beberapa langkah telah dilakukan sebagai upaya pemulihan seperti mempercepat dan memperluas vaksin di bidang kesehatan serta di bidang ekonomi kami telah membuat Bali Investment Forum di tanggal 26 Maret lalu yang dihadiri oleh banyak pemangku kepentingan,” katanya.

Sebagai wilayah yang fokus di bidang pertanian dan pariwisata, lanjutnya, pasar menjadi jantung ekonomi jual beli, transaksi secara contactless yang aman dan nyaman dengan berbasis digital terus didorong. “Dari hasil penelitian UI, digitalisasi di Bali itu cepat sekali dan naik sekitar 65 persen atau nomor 4 tertinggi di Indonesia,” ujar Trisno.

Baca juga:  Target Rampung 21 November, Realisasi Proyek Jembatan Tukad Mendaum Baru Capai 64 Persen

Salah satu stakeholder yang mendukung upaya digitalisasi ini adalah Gojek. Lewat layanan GoShop, Gojek mendukung pemerintah daerah dan masyarakat untuk memberikan kemudahan transaksi di pasar khususnya di masa pandemi COVID-19.

Tak hanya itu, untuk mendukung kelancaran aktivitas namun tetap aman di tengah pandemi lewat pembayaran non tunai, QRIS GoPay, juga bisa digunakan. “Melalui layanan GoShop di Pasar Banyuasri, masyarakat Buleleng bisa membeli berbagai kebutuhan harian tanpa harus beranjak dari rumah dan tidak berkerumun di pasar rakyat. Hingga saat ini, salah satu kategori pembelian terbanyak dari GoShop adalah makanan jadi dan bahan pokok. Kategori ini mengalami peningkatan sebanyak 29 persen di 2020,” ungkap Charly Raya.

Ia pun mengatakan pihaknya senantiasa mendukung Bank Indonesia Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam mengimplementasikan layanan digital, utamanya di pasar rakyat ini. “Kami berharap pemberlakuan QRIS dan opsi belanja dari rumah melalui GoShop dapat mendorong jumlah pengguna maupun frekuensi transaksi nontunai di masyarakat. Kami meyakini, solusi layanan digital ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada penjual dan pembeli di pasar. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dalam perekonomian tetapi juga mendorong pertumbuhan dari pelaku usaha, khususnya UMKM di Indonesia, utamanya di provinsi Bali.”

Baca juga:  Kenaikan PPN 12 Persen Memukul Ekonomi Pekerja Pariwisata

Bupati PAS menegaskan digitalisasi pasar ini terwujud berkat kolaborasi dari berbagai pihak, antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, BPD Bali dan juga Gojek. “Komitmen bersama ini kami lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing pedagang pasar di Kabupaten Buleleng agar dapat bertahan di tengah pandemi. Kami berharap kerjasama ini dapat memberikan dampak positif bagi kelancaran penyediaan kebutuhan masyarakat yang bisa dipenuhi dari pasar rakyat terutama di masa pandemi saat ini.” (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *