Aparat Kepolisian menggelar barang bukti penangkapan terduga teroris pascapengeboman di Gereja Katedral, Makassar, Sulsel. (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pengeboman di depan gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan berujung pada penangkapan terduga teroris di sejumlah lokasi. Tim Densus 88 Polri kini memburu para terduga teroris yang masih bersembunyi.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror POlri pada Senin meringkus empat orang teroris yakni ZA (37), BS (43) dan AJ (46) yang ditangkap di Bekasi (Jawa Barat) dan HH (56) yang ditangkap di Condet, Jakara Timur.

Baca juga:  Diduga Terlibat Jaringan JI, Seorang PNS Ditangkap

Keempatnya ditangkap saat Kepolisian melakukan operasi anti teror setelah insiden serangan bom Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3) pagi.

Total ada ada 13 terduga teroris diamankan oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror di empat provinsi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Selasa (30/3), mengatakan biasanya setiap ada penangkapan satu akan terjadi lagi beberapa pelaku-pelaku lain. “Ini yang masih kita dalami lagi,” katanya, dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Triponyu Jawara UNWTO Award

Yusri mengatakan kepolisian masih mengumpulkan keterangan yang diperoleh dari pemeriksaan terhadap empat terduga teroris yang ditangkap oleh Satgas Wilayah DKI Jakarta Densus 88 pada Senin (29/3).

Keterangan para tersangka tersebut akan menjadi bekal kepolisian untuk memburu para terduga teroris yang masih bersembunyi serta mengungkap jaringannya. “Densus 88 sekarang masih bekerja terus untuk melakukan pemeriksaan pendalaman terhadap para tersangka yang kita amankan, bisa berkembang lagi kita lakukan pengejaran kepada pelaku-pelaku yang lain,” ujar Yusri.

Baca juga:  Tambahan Korban Jiwa COVID-19 Nasional Turun ke 3 Digit, Kasus Baru di Bawah 10 Ribu Orang

Salah satu hal yang akan didalami oleh pihak Kepolisian adalah motivasi para teroris ini dalam menjalankan aksinya. “Motivasi dan arahnya ke mana? Ini masih didalami oleh Densus 88,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *