JAKARTA, BALIPOST.com – Sebanyak empat terduga teroris yang ditangkap pascabom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, dibaiat di markas salah satu ormas terlarang. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengungkapkannya, Selasa (30/3).
Ia mengatakan perannya ikut dalam perencanaan mengikuti kajian di Villa Mutiara dan telah berbaiat di markas organisasi yang terlarang yang saat itu dipimpin Ustadz Basri. Dikutip dari Kantor Berita Antara, ia mengatakan keempat terduga tersebut, berinisial AS, SAS, RM dan AN.
Selain dibaiat, mereka juga sudah mengikut Idad atau pengambilan sumpah setia sebagai anggota kelompok. Menurut Ramadhan, keempat terduga teroris memiliki keterkaitan dengan dua pelaku bom bunuh diri di gerbang gereja Katedral Kota Makassar, L dan YSF.
“AS memiliki peran ikut dalam perencanaan aksi ‘amaliyah’ bersama L dan YSF, juga mengikuti kajian di Vila Mutiara,” kata Ramadhan.
Kemudian terduga SAS yang mengetahui betul tentang perencanaan bom bunuh diri yang dilakukan pasangan suami istri L dan YSF. Untuk terduga RM memiliki peran melakukan survei ke lokasi tempat ‘amaliyah’ L dan YSF.
“Artinya sudah direncanakan titik dilakukan aksi ‘amaliyah’ L dan YSF,” kata Ramadhan.
Selanjutnya terduga AN juga mengikuti perencanaan dan kajian dan berbaiat ke Abu Bakar Al Baghdadi petolan kelompok militan ISIS.
Sehari setelah penangkapan 4 terduga di Makassar, Tim Densus 88 Anti Teror kembali menangkap 3 terduga teroris. Ketiganya adalah perempuan.
Sehingga total ada 9 terduga teroris yang ditangkap terkait bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar, termasuk 2 pelaku bom bunuh diri yang sudah tewas.
Mereka yang dibaiat di markas organisasi terlarang tahun 2015 berikrar setia kepada ISIS. Sedangkan baiat di Villa Mutiara tahun 2019 berikrar kepada JAD.
Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi ledakan bom bunuh diri di gerbang masuk Gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3) pukul 10.30 WITA.
Kejadian tersebut mengakibatkan dua pelaku bom bunuh diri yakni pasangan suami istri tewas di lokasi, dan sekitar 14 orang terluka. (kmb/balipost)