Aparat melakukan olah TKP pencurian pratima. (BP/Dokumen)

GIANYAR, BALIPOST.com – Maraknya kasus pencurian pratima atau benda suci di sejumlah pura di Gianyar mendapatkan atensi dari jajaran Polres Gianyar. Dalam kurun waktu 2020-2021, ada enam pura yang dibobol maling.

Pratima dengan balutan emas raib. Tiga pura yang dibobol pada 2020, yaitu, Pura Taman Limut di Desa Pengosekan, Kecamatan Ubud, Pura Gunung Sari, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh; dan Pura Sakenan, Banjar Tengah, Kecamatan Blahbatuh.

Baca juga:  Komnas HAM Cek TKP Pembunuhan Berencana Brigadir J

Sedangkan, Pura yang dibobol pada 2021 adalah, Pura Dalem Sakti, Desa Adat Petemon, Banjar Pejeng Kelod, Kecamatan Tampaksiring; Pura Bendesa Manik Emas Batan Tingkih, Banjar Kesian, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar. Dan yang terbaru pencurian di Pura Tegallantang, Desa Adat Tegallatang, Kelurahan/Kecamatan Ubud.

Kapolres Gianyar, AKBP Dewa Made Adnyana saat dikonfirmasi Senin (29/3), mengatakan Polres Gianyar bersama Polda Bali menurunkan tim gabungan untuk menangani kasus pencurian pretima. Ia menyampaikan penanganan kasus pencurian pratima di Gianyar sampai saat ini masih dalam tahapan penyelidikan.

Baca juga:  Pascatemuan Positif Rabies di Desa Medahan, Belasan Anjing Dieliminasi

Dikataknnya, ada beberapa kendala dalam proses penyelidikan kasus pencurian pratima. Kendala utama memecahkan kasus pencurian pratima karena sulitnya mencari saksi. “Minimnya saksi sehingga sulit menemukan barang bukti,” ucapnya.

Sebagai antisipasi, lanjutnya, dari Bimas dan Bhabinkantibmas, telah turun ke desa-desa di Gianyar. Ada sejumlah imbauan yang disampaikan Polres Gianyar kepada masyarakat guna mencegah berulangnya kasus pencurian pratima.

Ia menyarankan Prajuru Pura memperkuat tempat penyimpanan (gedong) pratima. Ini diikuti penambahan gembok, dan penambahan kerangkeng besi yang berlapis.

Baca juga:  Dari Puluhan Hotel dan Restoran di Badung Pailit hingga Warga di Bali Terpapar COVID-19 Bertambah

Masyarakat mesti kembali memberlakukan pakemitan secara rutin. “Jika Prajuru Pura memiliki anggaran, pihaknya meminta areal pura dipasangi kamera CCTV,” jelasnya. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *