MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung menerima sebanyak 89.000 dosis AstraZeneca. Vaksin COVID-19 ini khusus digunakan untuk menuntaskan program vaksinasi di wilayah zona hijau (Green Zone).
Kepala Dinas Kesehatan Badung, dr Nyoman Gunarta, membenarkan pihaknya menerima 89.000 dosis AstraZeneca. Jumlah vaksin yang diterima telah melebihi sasaran di wilayah green zone sebanyak 83.000 lebih.
“Sampai Senin lalu tembus pemakaian AstraZeneca 32.000 dosis. Itu pun terus dilakukan vaksinasi untuk menuntaskan vaksinasi injeksi pertama di wilayah green zone,” ungkap dr Gunarta, Rabu (31/3).
Menurutnya, dalam sehari vaksinasi di wilayah zona hijau dengan menyasar masyarakat penyangga dan pekerja pariwisata mencapai 6.000 dosis. Hal itu lantaran Dinas kesehatan kabupaten Badung menambah tim vaksinator menjadi 56 tim.
“Jika sampai sekarang bisa 40 ribu lebih yang sudah divaksin. Untuk keluhan serius tidak ada hanya ada beberapa keluhan panas sehari,” katanya.
Mantan dirut RSD Mangusada ini tak menampik jika sejumlah warga penyangga di wilayah Nusa Dua mengeluh usai menerima vaksin covid-19 jenis AstraZeneca. Warga yang baru menerima vaksin ada yang mengaku menggigil dan meriang usai terima suntik injeksi pertama. “Ada keluhan seperti itu, namun hanya sehari, besoknya juga sudah biasa,” ucapnya.
Kendati terdapat keluhan dari penerima vaksin di zona hijau, namun dr. Gunarta mengatakan tidak ada keluhan yang serius. “Badung memang menggunakan vaksin jenis AstraZeneca. Hanya saja semua itu digunakan untuk wilayah green zone di Nusa Dua, Kuta Selatan. Yang kami harapkan tidak sampai serius. Apalagi kita sudah laksanakan sesuai anjuran dari pusat,” jelasnya.
Disebutkan efek yang diterima pascavaksin COVID-19, kemungkinan merupakan penyesuaian dengan imun tubuh di masing-masing sasaran. “Namun yang jelas vaksinasi ini untuk mendukung wilayah green zone ini, dengan harapan pariwisata bangkit dan ekonomi bisa pulih lagi,” terangnya. (Parwata/balipost)