Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pascapengeboman di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, puluhan terduga teroris diamankan. Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo S Prabowo, mengatakan, polisi telah menangkap puluhan orang terduga teroris yang terkait bom bunuh diri di gereja itu.

“Totalnya sudah 23 orang yang diamankan,” kata dia, saat jumpa pers di Markas Besar Kepolisian Indonesia, di Jakarta, Rabu (31/3), dikutip dari Kantor Berita Antara.

Jumpa pers itu digelar beberapa jam setelah ada peristiwa seorang perempuan masuk ke dalam markas besar hamba hukum itu dan mengeluarkan senjata api. Akhirnya perempuan itu bisa dieliminasi polisi.

Baca juga:  BRIN Jelaskan Pembagian Tugas Dengan Kemendiktisaintek

Ia merincikan para terduga teroris itu ditangkap di Makassar sebanyak 13 orang, salah seorang di antaranya inisial W yang dikatakan merupakan otak perakit bom. Selanjutnya lima orang ditangkao di Jakarta dan lima lainnya ditangkap di Bima, Nusa Tenggara Barat. “Satu orang atas nama inisial W adalah pelaku otak perakit bom,” kata dia.

Jenderal polisi bintang empat itu mengatakan, telah memerintah kepala Detasemen Khusus Antiteror Kepolisian Indonesia untuk mendalami dan mengusut tuntas tindak pidana terorisme itu. “Ini akan kami kembangkan dan usut tuntas,” ujar dia.

Baca juga:  MUI Kutuk Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Minta Polri Bertindak Cepat

Sebelumnya, teror bom bunuh diri dilakukan dua orang terduga teroris di Gereja Kathedral Hati Yesus Yang Maha Kudus, di Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Makassar, Sulawesi Selatan, sekitar pukul 10.30 WITA, Minggu (28/3). Mereka –pasangan suami-istri yang baru menikah sekitar enam bulan– meledakkan bom yang mereka bawa sehingga mereka tewas di tempat kejadian. Pelaku pria berinisial L dan perempuan YSF atau D.

Baca juga:  Densus 88 Kembali Tangkap Sejumlah Teroris di Makassar

Keduanya tergabung dalam kelompok kajian di Vila Mutiara, Makassar. Diduga merupakan anggota kelompok milintan Jamaah Ansharut Daulah yang berafiliasi dengan ISIS. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *