Jemaat melakukan ibadah Jumat Agung dengan mengenakan busana adat Bali. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com –  Perayaan Jumat Agung di Kabupaten Badung, Jumat (2/4), mengenakan busana adat Bali. Seperti jemaat yang datang ke Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB), Jalan Raya Abianbase, Mengwi Badung.

Jemaat, baik laki-laki maupun wanita terlihat mengenakan busana Bali. Tak hanya itu, ornamen khas Bali juga terlihat di setiap sudut Gereja seperti ukiran dan pemasangan ider-ider.

Putu Hans Widiatmika yang merupakan Sekretaris GKPB Jemaat Galang Ning Hyang saat ditemui di Gereja mengatakan, mengenakan busana adat Bali adalah upaya tetap menjaga budaya dan tradisi masyarakat Bali pada umumnya. “Kami orang Kristen Bali, lahir di Bali dan bahkan leluhur kita juga Orang Bali asli. Karena ini adalah hari besar Gereja, atau hari raya Gerejawi makanya kami gunakan pakaian adat Bali,” ungkapnya.

Baca juga:  Pariwisata Terpuruk, Badung Harapkan Pusat Kaji Ulang Porsi DAU

Menurutnya, dengan leluhur orang asli Bali, umat kristiani di Abianbase juga ikut menjaga kebudayaan di Bali dan melestarikannya. Bahkan, pihaknya mengakui semua jemaat yang hadir pada ibadah Jumat Agung menggunakan pakaian adat Bali.

“Kami juga menggunakan pakaian atau busana adat Bali, jadi tidak hari ini saja, setiap hari-hari besar lainnya juga,” ucapnya.

Selain pakaian berbusana adat Bali, Hans Widiatmika mengakui ornamen-ornamen gereja juga menggunakan arsitektur Bali. Bahkan, pada hari raya tertentu dekorasi gereja tetap menggunakan apa yang menjadi ciri khas Bali.
“Biasanya kita menggunakan penjor juga untuk hiasannya, dekorasi payung tedung termasuk ukiran-ukiran gereja. Ini membuktikan, bahwa semua jemaat adalah orang Bali asli dan lahir bertemu di Bali, serta menjaga kebudayaan yang ada di Bali,” jelasnya.

Baca juga:  Polres Klungkung Amankan Perayaan Jumat Agung

Selain nuansa Bali, pengamanan ketat juga dilakukan. Nampak aparat TNI dan Polri yang telah bersiaga sejak pagi pukul 06.00 WITA, sehingga memberikan rasa aman kepada umat yang merayakan wafatnya Yesus Kristus.
“Dari pagi pukul 06.00 WITA sudah melakukan pemeriksaan pengamanan Gereja. Sehingga kini kami sangat nyaman dengan hadirnya Polri dari Polsek Kuta Utara dan Polres Badung, termasuk TNI,” pungkasnya. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Ikuti Lomba Ogoh-ogoh, ST. TDC Usung "Sutasoma Parama Wisesa"
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *