GIANYAR, BALIPOST.com – Seorang siswa SMPN 1 Ubud, DGKJ meninggal pada Kamis (1/4). Ia mengeluh sakit sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) sesi II di sekolahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, I Wayan Sadra diminta konfirmasinya, Jumat (2/4), membenarkan telah terjadi musibah terhadap salah seorang siswa di SMPN 1 Ubud. Ia mengatakan kejadian tersebut benar-benar musibah. “Sesuai dengan laporan kepala sekolah bahwa anak tersebut terkena serangan jantung seperti disampaikan oleh dokter puskesmas yang menangani anak tersebut. Benar-benar kejadian tersebut adalah musibah,” ucap Wayan Sadra.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Ubud, Anak Agung Putra Suta Wibawa, S.Pd yang juga selaku Ketua Satgas COVID-19 SMPN 1 Ubud menyampaikan kronologis meninggalnya sang anak didik. Disebutkan, DGKJ tiba pukul 09.00 WITA diantar orangtuanya saat anak-anak sesi 1 pulang.
Sampai di sekolah seluruh siswa telah dicek suhu sebelum memasuki halaman sekolah. Dari laporan Satgas COVID Sekolah, semua suhu tubuh anak normal.
DGKJ memasuki ruang kelas 9C di lantai II saat pembelajaran belum dimulai. Sampai di kelas, DGKJ mengeluh sakit kepala.
Karena membawa HP, ia menghubungi orangtuanya dan menyatakan sakit kepala.
Orangtua DGKJ kembali ke sekolah untuk menjemput anaknya dan berkomunikasi langsung dengan anaknya.
Saat orangtua DGKJ menuju ruang kelas, dilihat DGKJ sudah lemas dan pingsan. Sang anak ditangani di ruang UKS dan langsung dirujuk ke Puskesmas Ubud I dengan menggunakan mobil tetangga sekolah.
Setelah sampai di Puskesmas, berdasarkan keterangan dokter yang menangani anak telah mengalami kematian akibat serangan jantung. (Wirnaya/balipost)