SEMARAPURA, BALIPOST.com – Warga di Dusun Sarimertha Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, menggali tanah untuk mencari anak pohon pisang pada Jumat (2/4). Saat menggali itu, Samsudin alias Kipli (25) menemukan brankas.
Dalam brankas ditemukan sejumlah benda yang diduga pratima. Kasat Reskrim AKP Ario Seno Wimoko, mengatakan brankas berisikan sepasang pratima ini, ditemukan di Pekarangan Gudang milik I Gusti Ngurah Arimbawa, sekitar pukul 14.00 WITA.
Awalnya Samsudin sedang bekerja di gudang milik Arimbawa ini. Saat sedang menggali mencari anak pohon pisang, ia merasa cangkulnya mengenai benda keras mirip seng.
Penasaran dengan itu, Samsudin terus menggali dan ditemukanlah benda seperti kotak. Ia bergegas menyampaikannya kepada Arimbawa.
Pemilik lahan yang dipakai gudang ini pun mempersilahkan terus menggali untuk mengeluarkan benda ini. Ternyata, yang ditemukan bukanlah seng.
Tetapi, sebuah benda mirib brankas berukuran sekitar 40 cm x 30 cm. Keduanya lantas mengangkat brankas ini dan berusaha membukanya untuk mengetahui apa sebenanya isinya.
Setelah dibuka secara paksa brankas itu, ternyata isinya pratima yang biasa ditemukan di pura. Jumlahnya persis dua buah Pratima Sri Rambut Sedana Lanang Istri lengkap dengan hiasan emas. Selain pratima, di dalamnya juga ditemukan 1 buah genta, 3 ikat pis bolong, 3 buah bunga emas, 1 buah bokor kecil, 4 biji pratima anting, 2 buah bapang emas, 2 kojong kuangen emas, 2 biji sabuk emas, 2 biji gelung emas, 1 buah gelang emas, 1 buah masker warna putih dan 1 pasang sarung tangan warna hitam bergambar spiderman.
Atas temuan itu, pihak kepolisian bergegas turun ke lokasi, guna memastikan benda apa saja yang ditemukan di lokasi, untuk segera diamankan. Terlebih, saat ini aksi pencurian pratima sedang marak terjadi di Bali.
Polisi melakukan serangkaian identifikasi benda-benda ini dan olah TKP. Hasil penyelidikan sementara, belum ada titik terang darimana asal usul pratima ini, dan kenapa dikubur di lahan gudang Arimbawa.
Pratima bersama brangkasnya kemudian diamankan ke Mapolres Klungkung, untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. “Sementara kami masih lidik,” kata AKP Seno Wimoko,” tegasnya. (Bagiarta/balipost)
