NEGARA, BALIPOST.com – Aktivitas penggalian tanah oleh warga di sekitar lahan Pabrik di Dusun Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Sabtu (3/4) terhenti tiba-tiba. Warga yang hendak membuat pembuangan sampah itu dikejutkan ditemukannya tulang tengkorak beserta tulang belulang yang diduga kaki manusia.
Informasi warga, penemuan tulang manusia ini diketahui sekitar pukul 10.30 WITA. Saat warga menggali tanah sudah sedalam kurang lebih 1,2 meter, salah seorang penggali Nasihin (32) mendapati benda mirip tengkorak manusia.
Melihat temuan itu, ia bersama rekannya menghentikan penggalian dan melaporkan kejadian tersebut ke manajer pabrik setempat.
Lokasinya tepat di sisi utara bangunan pabrik.
Belum diketahui pasti apakah di sana lokasi kuburan. Namun, hanya ada satu temuan tengkorak dan kerangka tulang kaki.
Selanjutnya, petugas dari Inafis Polres Jembrana turun mengecek kerangka tulang tengkorak yang diduga tengkorak manusia tersebut. Setelah melakukan olah TKP, tengkorak dan tulang diamankan oleh Tim Inafis Polres Jembrana, selanjutnya dibawa ke RSU Negara.
Sebelum dijadikan pabrik, lahan ini milik salah satu warga. Dan dari keterangan warga tersebut, dirinya tidak mengetahui adanya kerangka tulang yang ditemukan di lahan yang dulu miliknya.
Sumber mengatakan, warga itu tidak pernah mendengar cerita soal ini dari orangtuanya. Saat lahan tersebut masih menjadi miliknya, lanjut sumber, lahan tersebut hanya dimanfaatkan sebagai kebun, hingga dibeli oleh pabrik pada 2008.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yogie Pramagita membenarkan adanya penemuan tengkorak tersebut. Ia mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan.
Dari keterangan saksi, di lahan areal Pabrik itu sebelumnya merupakan tanah kebun warisan sebelum digunakan Pabrik. Dan bukan untuk pemakaman umum.
Tetapi dari hasil pengecekan awal, posisi penguburan normalnya dilakukan penguburan jasad. “Seperti menghadap kiblat, tetapi di sana itu awalnya tanah kebun warisan, ” kata AKP Yogie.
Polisi masih mendalami dan tengkorak serta tulang saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di RSU Negara “informasi detail belum kita kantongi, masih di RSU,” ujarnya. (Surya Dharma/balipost)