Para petugas medis bersiap menyambut kedatangan warga negara asing yang hendak disuntik vaksin COVID-19 dosis pertama di bilik-bilik semipermanen yang didirikan di areal Museum Chaoyang Park, Beijing, China, Selasa (23/3/2021). (BP/Antara)

BEIJING, BALIPOST.com – Kemunculan kasus COVID-19 di China belum juga mereda. Meski jumlah kasus hariannya relatif lebih rendah bahkan nihil, pada Minggu (4/4), China melaporkan lonjakan terbesar kasus harian dalam lebih dari dua bulan.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, lonjakan kasus hingga puluhan ini terjadi di salah satu kota yang berbatasan dengan Myanmar di Provinsi Yunnan. Pemerintah setempat, Ruili, memberlakukan karantina di rumah bagi warga setempat, menggelar tes COVID-19 besar-besaran dan mulai membatasi akses keluar masuk kota tersebut sejak pekan lalu setelah melaporkan pasien COVID-19.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Pecahkan Rekor Baru!

Kota tersebut menyumbang 15 kasus lokal COVID pada 4 April. Jumlah kasus baru harian COVID-19, termasuk kasus impor, mencapai 32 kasus, tertinggi sejak 31 Januari.

Analisis genetik dari kasus yang ditemukan di Ruili menunjukkan bahwa kasus lokal baru berasal dari Myanmar, sebut media pemerintah. Dari pasien baru yang dilaporkan di kota tersebut, 11 di antaranya teridentifikasi sebagai warga negara Myanmar.

Ruili merupakan titik transit utama bagi Provinsi Yunnan, yang berupaya keras memantau perbatasannya yang berbatu sepanjang 4.000 km dengan Laos, Myanmar dan Vietnam. Pemantauan itu bertujuan mencegah migrasi ilegal di tengah gelombang penyeberangan gelap tahun lalu oleh mereka yang mencari perlindungan dari pandemi.

Baca juga:  Turun 2.000 Kasus dari Sehari Sebelumnya, Nasional Catatkan Tambahan di Atas 6.000 Orang

Otoritas setempat juga telah memulai vaksinasi di Ruili dalam upaya menekan COVID-19 sekaligus membentuk kekebalan kawanan di kota tersebut. Jumlah kasus tanpa gejala, yang tidak dianggap oleh China sebagai kasus terkonfirmasi, berjumlah 18 kasus.

Jumlah kasus COVID-19 terkonfirmasi di China kini mencapai 90.305, dengan kematian yang tidak berubah, yakni 4.636. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *