AMLAPURA, BALIPOST. com – Pemerintah Kabupaten Karangasem dalam hal ini Dinas Kependidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem berencana melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Hanya saja, sampai saat ini Disdikpora masih menunggu izin dari bupati terkait pelaksanaan PTM tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, Senin (5/4) mengungkapkan, kalau pihaknya telah menyampaikan surat terkait masalah pelaksanaan PTM ke bupati Karangasem. “Surat sudah kita ajukan. Sekarang tinggal menunggu izin pelaksanaan PTM dari Bupati Karangasem saja,” ucapnya.
Kartika, menambahkan, sudah ada ratusan SD dan SMP yang siap untuk melaksanakan PTM ini. Untuk SD 244 dan SMP 33 sekolah. Sekolah yang siap ini, dari sarana dan prasarana sudah memenuhi syarat protokol kesehatan, mulai dari tempat mencuci tangan dan yang lainnya.
“Orangtua siswa sangat mengharapkan adanya PTM ini. Karena selama ini, mereka sudah jenuh anaknya belajar secara daring maupun luring. Namun, semua itu kembali dari analisis Satgas COVID-19 Kabupaten Karangasem. Kalau diizinkan PTM kita laksanakan,” Tambahnya.
Dia menjelaskan, bila nantinya PTM dilaksanakan, jumlah siswa terbatas sesuai dengan kapasitas ruangan. Petunjuk teknis kehadiran siswa 50 persen dari kapasitas ruangan atau jumlah siswa, untuk SD maksimal 15 orang dan SMP maksimal 18 orang. “Yang jelas, jumlah siswanya diatur dan terbatas,” katanya.
Disinggung apakah semua guru sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19, Kartika menegaskan, sampai saat ini jumlah guru yang sudah tuntas divaksinasi jumlahnya 1.192 orang. Sementara, guru yang baru divaksin sekali jumlahnya sekitar 4.000 orang. “Rencananya, mereka akan menerima vaksin kedua pada 8 April,” tandas Kartika.
Sementara itu, Bupati Karangasem, I Gede Dana, mengatakan, pihaknya memang telah menerima surat dari Disdikpora terkait pelaksanaan PTM tersebut. “Kita sedang mengkaji teknis pembelajaran tatap mukanya. Astungkara setelah libur Galungan, sudah bisa pembelajaran tatap muka, apakah bertahap atau sebagian-sebagian dari jumlah siswa per kelasnya,” katanya. (Eka Parananda/balipost)