GIANYAR, BALIPOST.com – Sejak 12 Maret hingga 4 April 2021, Gianyar setiap harinya selalu mencatatkan tambahan kasus baru yang sama dengan pasien sembuh. Jumlah terbanyak dilaporkan pada Minggu (4/4), yakni sebanyak 122 kasus baru langsung tercatat sembuh pada hari itu juga.
Dikonfirmasi soal ini, Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, Senin (5/4), mengatakan hal itu sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Ia menampik jika ada rekayasa data dalam beberapa pekan terakhir.
Diungkapkannya, dalam beberapa pekan terakhir, kasus COVID-19 di Kabupaten Gianyar tidak ada penambahan kasus baru secara signifikan. “Ini menjadi salah satu indikator kasus baru selalu sama dengan kasus sembuh,” ucapnya.
Padahal, dari catatan yang diperbarui tiap hari di website resmi penanganan COVID-19 Bali, Gianyar selalu menambahkan kasus baru tiap harinya, dengan jumlah 5 hingga seratusan orang. Kasus baru itu langsung dilaporkan sembuh tiap harinya sehingga kasus aktifnya selalu ada di angka 3 orang dalam sepekan lalu.
Kondisi berbeda terjadi pada Senin (5/4) dengan laporan 45 kasus baru dan 14 sembuh. Padahal sehari sebelumnya, kasus aktif yang masih ditangani Gianyar berjumlah 3 orang. Dalam artian, ada 11 orang yang baru terkonfirmasi dan dilaporkan sembuh di hari yang sama.
Mahayastra mengatakan upaya pemerintah Kabupaten Gianyar menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan (prokes) dan mengencarkan program vaksinasi menyebabkan kasus terkonfirmasi COVID-19 cenderung turun dan mulai melandai.
Bupati Mahayastra menjelaskan, sebelum adanya alat PCR di kabupaten/kota, hasil tes diterima setelah 3 hari, bahkan 14 hari baru diterima. Kondisi di lapangan bisa terjadi saat hasil tes positif diterima, ternyata orang tersebut sudah sembuh.
Dikatakannya, kalau data dikeluarkan dalam waktu yang bersamaan dengan kondisi saat di lapangan akan ada penumpukan data dan akan mengacaukan kondisi riil keadaan COVID di lapangan. “Jadi data itu sebenarnya hanya angka-angka yang disajikan saja, karena ada arahan dari Provinsi Bali, data kami keluarkan kemarin yang sampai ratusan orang,” ucap Politisi asal Payangan ini.
Menurut Bupati Gianyar, masyarakat tidak perlu kuatir, karena pencatatan ratusan kasus COVID tersebut tidak mencerminkan data riil saat ini. Pencatatan tersebut hanya masalah angka yang mereka sudah sembuh jauh beberapa hari yang lalu. “Data tersebut harus kita sajikan atas arahan pemerintah Provinsi Bali, kabupaten lain pun sama kondisinya dengan Gianyar, cuma ada yang banyak ada juga yang sedikit,” tandasnya.
Bupati Mahayastra membeberkan pandemi Covid 19 memang tidak bisa dilihat dari masalah kesehatan saja. “Dampak ekonomi dan sosial dari pandemi juga wajib harus kita hadapi,” ujarnya.
Ia meyakinkan angka-angka statistik yang disajikan tidak dapat dilihat sebagai angka saja. Data yang diterima sesuai data lapangan yang dicatatkan. “Angka yang muncul memang tidak dapat dilihat dari 1 sisi saja, bisa jadi angka yang rendah karena memang kasusnya tidak bertambah atau jumlah yang melakukan tes memang kecil,” tegasnya.
Bupati Made Mahayastra menambahkan
Gianyar termasuk kabupaten yang gencar mengkampanyekan program vaksinasi. Masyarakat Gianyar juga konsisten dalam penerapan Prokes sehingga kasus COVID-19 diharapkan terus menurun. (Wirnaya/balipost)