
TABANAN, BALIPOST.com – Sejumlah staf dan pegawai di Dinas Pertanian (Distan) Tabanan, Senin (5/4), tampak menjemur berkas-berkas yang basah akibat guyuran air dari pemadam kebakaran. Salah satu ruangan di kantor dinas setempat kebakaran pada Minggu (4/4) malam.
Ada beberapa berkas penting yang dilaporkan juga ikut hangus. Diduga kebakaran tersebut terjadi akibat kelalaian seseorang yang sebelumnya melakukan persembahyangan dengan sarana dupa.
Dupa tersebut kemudian ditinggalkan dan membakar pelangkiran (tempat persembahan) kemudian api merembet ke wilayah lainnya. Kebakaran terjadi pada Minggu malam di salah satu ruangan di kantor yang berlokasi di Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan. Peristiwa sekitar pukul 20.20 WITA.
Kepulan asap pertama kali diketahui oleh saksi yang merupakan petugas jaga malam yang saat itu datang ke kantor. Ia melihat ada asap dari Ruang Bidang Sarana dan Prasarana. Ia pun langsung menghubungi Kepala Kepagawaian Dinas Pertanian setempat untuk selanjutnya menghubungi Tim Damkar Tabanan.
Selang beberapa saat, tim damkar tiba di lokasi dan api baru dapat dipadamkan setelah 2 unit damkar dikerahkan. Pascakejadian tersebut, sejumlah barang terbakar.
Barang yang terbakar diantaranya satu buah komputer, berkas-berkas dan dua buah lemari besi tempat penyimpanan berkas. “Peristiwa kebakaran diketahui pertama kali seorang petugas jaga malam,” kata Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu I Nyoman Subagia, Senin (5/4).
Sementara itu Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Pertanian Tabanan, I Gusti Putu Wiadnyana mengatakan, ia mendapat informasi adanya kebakaran setelah dihubungi oleh Kepala Kepegawaian. “Saat dengar kabar itu, saya langsung bergegas ke kantor,” terangnya.
Dari informasi yang dia terima, sebelumnya pemangku setempat sembahyang dan lupa mematikan dupa tersebut. Diduga ini yang memicu kebakaran.
“Kami masih cek dulu, apakah nanti ada berkas yang perlu dibuat ulang dan bisa diselamatkan. Tapi, kalau untuk proposal-proposal itu nantinya bisa diajukan kembali. Astungkara, nantinya tidak menghambat kegiatan-kegiatan yang ada,” harapnya. (Puspawati/balipost)