Umbu Landu semasa hidupnya. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dunia sastra Indonesia berduka. Penyair ternama, Umbu Wulang Landu Paranggi berpulang karena sakit, Selasa (6/4) dini hari di RS Bali Mandara.

Kabar berpulangnya mantan pengasuh rubrik sastra di Bali Post tersebut disampaikan penyair Warih Wisatsana melalui akun FB.

“Sahabat kita, Bung Umbu Berpulang. Guru batin kami pamitan dini pagi tadi.
Kawan-kawan yang berjaga di rumah sakit Bali Mandara mengabari, pukul 03.55 Wita.
Mohon maaf dan perkenan doa teman-teman bagi penyair rendah hati yang tulus ini, semoga lapang jalan pulangnya dalam naungan Kasih Sang Maha Indah.”

Baca juga:  Gubernur Koster dan Wali Kota Jaya Negara "Mendem Pedagingan" di Pura Dang Kahyangan Payogan Agung Segara Rupek

Dalam hitungan menit ucapan belasungkawa pun memenuhi ruang komentar FB-nya.

Dihubungi via WA, Warih Wisatsana mengaku sangat kehilangan atas berpulangnya penyair berjuluk Kuda Putih itu.

‌”Prosesi penguburannya masih menunggu putra-putrinya dari Sumba. Kami sedang koordinasi,” ujarnya.

Di mata Warih, Umbu pribadi yang tulus lahir batin. Penyair rendah hati, guru batin. Rasanya tak tergantikan dedikasinya menemukan dan mengasah dengan kasih bakat dan talenta seseorang dalam dunia penciptaan.

Baca juga:  Pemkot Denpasar Kaji Metode Pembelajaran Tatap Muka

Ia bukan hanya guru, tapi sahabat seiring yang dengan sabar mendorongnya terus mengasah hati guna Penemuan Diri. “Saya bertemu Umbu di Bali Post, bermalam-malam hingga dinihari bersama. Ia tak pernah mengajari langsung soal bagaimana mencipta puisi, tapi selalu menekankan menghayati setiap momen keseharian dengan intens.

“Kami kerap berhujan-hujan dini hari ke Pasar Kumbasari mengalami dan menghayati kehidupan. Tak banyak bicara, tapi katanya “Biar kuyup dirimu dengan hidup dan kehidupan. Terjaga daya haru dan kedalaman dirimu”.

Baca juga:  Denpasar Catatkan Rekor Pasien Sembuh, Kasus Baru COVID-19 Masih Tambah Puluhan

Menurut Warih, Umbu tak tergantikan perannya dalam susastra Indonesia. Kerja sepenuh sungguh tanpa pamrih. Dia selalu bahagia melihat penyair muda bahagia dalam mencipta dan menemukan diri.

Sementara itu dikutip dari salah satu sumber, Umbu Wulang Landu Paranggi dikenal senagai tokoh dalam dunia sastra Indonesia sejak 1960-an. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa esai dan puisi yang dipublikasikan di berbagai media massa. Penyair ini lahir pada 10 Agustus 1943 di Kananggar, Paberiwai, Sumba Timur. (Subrata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *