Ilustrasi. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Iklim politik di Kabupaten Badung mulai menghangat. Meski baru seumur jagung, sejumlah calon yang akan memperebutkan kursi Bupati Badung di Pilkada 2024 mulai bermunculan. Sejumlah nama yang mulai santer diperbincangkan.

Seperti I Ketut Suiasa, Putu Parwata, I Gusti Anom Gumanti, Made Ponda Wirawan, I Nyoman Satria, I Bagus Alit Sucipta, Wayan Suyasa, I Wayan Disel Astawa, Wayan Adi Arnawa, dan I Made Sutama.

I Wayan Suyasa saat dikonfirmasi Senin (5/4) tak menampik munculnya sejumlah nama yang akan memperebutkan kursi Bupati Badung. Kendati, Pilkada 2024 masih jauh atau lagi tiga tahun. Namun, dalam proses di internal partai wajar masyarakat atau orang partai untuk berbicara figur.

Baca juga:  KPU Badung Optimis Partisipasi Pemilih Capai 90 Persen

“Saya lihat memang banyak sudah mulai berbicara di Pilkada 2024. Bahkan ada nama saya juga muncul dibicarakan tentu saya positive thinking saja menilai,” ucapnya singkat.

Menurut Politisi Golkar asal Penarungan, Mengwi, Badung ini di internal partai harus berproses tidak pada hari pemilihan saja, politik kan dinamis, apalagi ada rekomendasi dari induk partai. Bahkan, internal partai rutin berkoordinasi dengan sejumlah kader. Mulai menerima masukan, pendapat, aspirasi yang mesti diakomodir.

Baca juga:  Pejabat Polda Sidak Larangan Mudik Lebaran

“Pada prinsipnya kami mengapresiasi untuk menggaungkan dan memberikan penilaian kepada saya yang ada dalam pusaran di Pilkada 2024,” katanya.

Sementara tokoh birokrasi yang sater juga disebuat adalah, I Made Sutama. Diihubungi terpisah tokoh Pecatu tersebut mengatakan, pihaknya enggan berkomentar terkait wacana yang berkembang bahawa ia akan maju dalam Pilkada Badung. “Hal itu masih jauh, saya masih fokus dulu menjalankan tugas dari Bupati untuk meningkatkan pendapatan Kabupaten Badung di masa pandemi COVID-19 ini,” katanya.

Baca juga:  Masa Kampanye Pilkada, Badung Tunda Pencairan Hibah dan BKK

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini dirinya masih menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan sebagai aparatur negara tidak boleh melakukan politik praktis. “Kita loyal dulu sama pimpinan urusan Pilkada urusan nanti, karena itu merupakan hak politik warga negara masing-masing,” ucapnya seraya mengucapkan terima kasih adanya dukungan untuk maju Pilkada.

“Saya berterimakasih atas dukunan dan wacana tersebut. Tapi sekali lagi saat ini saya masih fokus dulu dalam menjalankan tugas-tugas pimpinan saya,” pungkasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *