DENPASAR, BALIPOST.com – Umbu Landu Paranggi yang merupakan penyair ternama berpulang pada Selasa (6/4) dini hari. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di RS Bali Mandara dan namanya masuk dalam data pasien meninggal COVID-19 Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Dikonfirmasi, Kasubag Umum dan Humas RSUD Bali Mandara, I Gusti Agung Putu Aditya Mahendra, membenarkan. Ia mengatakan, Umbu dirawat memang akibat COVID-19. “Dari diagnosanya memang seperti itu saat perawatan,” katanya.
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Umbu yang berusia 77 tahun masuk RSUD Bali Mandara pada 3 April. Ia yang kelahiran Sumba Timur tapi tercatat sebagai warga Denpasar ini terkonfirmasi sehari setelah masuk RS. Memiliki penyakit penyerta gangguan ginjal, sastrawan ini meninggal pada 6 April.
Selain Umbu, ada 9 lagi tambahan korban jiwa dicatatkan hari ini. Dua diantaranya merupakan warga Denpasar sehingga total ada 3 tambahan warga meninggal di Ibu Kota Provinsi ini. Sebanyak tiga orang korban jiwa masing-masing dilaporkan Buleleng dan Badung. Sedangkan 1 orang lagi merupakan warga kabupaten lain.
Pasien kedua yang merupakan warga Denpasar merupakan laki-laki berusia 66 tahun. Masuk ke RSU Premagama pada 31 Maret, warga ini dikonfirmasi COVID-19 pada 1 April. Pasien yang juga menderita Diabetes dan Gangguan Jantung ini meninggal pada 4 April.
Pasien ketiga merupakan laki-laki berusia 84 tahun. Warga ini masuk ke RSU Surya Husada pada 5 April namun terkonfirmasi sehari sebelumnya. Pasien dengan penyakit penyerta Diabetes ini meninggal pada 5 April.
Pasien keempat merupakan perempuan berusia 51 tahun. Warga Badung ini masuk ke RSUP Sanglah pada 27 Maret dan terkonfirmasi sehari setelahnya. Pasien dengan penyakit penyerta tekanan darah tinggi ini meninggal pada 6 April.
Pasien kelima merupakan pria berusia 52 tahun. Warga Badung ini masuk ke RSUP Sanglah pada 29 Maret dan terkonfirmasi di hari yang sama. Pasien menderita Diabetes ini meninggal pada 4 April.
Pasien keenam merupakan perempuan berusia 91 tahun. Warga Badung ini masuk ke RSUD Mangusada pada 4 April namun terkonfirmasi 4 hari sebelumnya, 30 Maret. Pasien dengan gangguan ginjal ini meninggal pada 6 April.
Pasien ketujuh merupakan perempuan berusia 73 tahun. Warga Buleleng ini masuk ke RSU Kerta Usada pada 1 April dan terkonfirmasi di hari yang sama. Pasien menderita Diabetes ini meninggal pada 6 April.
Pasien kedelapan merupakan pria berusia 79 tahun. Warga Buleleng ini masuk ke RSUD Buleleng pada 1 April dan terkonfirmasi di hari yang sama. Pasien tanpa komorbid ini meninggal pada 6 April.
Pasien kesembilan merupakan pria berusia 68 tahun. Warga Buleleng ini masuk ke RS Balimed Buleleng pada 2 April dan terkonfirmasi pada 5 April. Pasien dengan gangguan paru ini meninggal pada 6 April.
Pasien kesepuluh merupakan laki-laki berumur 66 tahun. Warga luar Bali ini masuk ke RSPTN Udayana pada 26 Maret dan terkonfirmasi sehari setelahnya. Pasien tanpa komorbid ini meninggal pada 6 April.
Kumulatif korban jiwa mencapai 1.178 orang. Rinciannya 1.174 WNI dan 4 WNA.
Lima besar kabupaten/kota yang melaporkan korban meninggal adalah Denpasar 270 orang, Badung 202 orang, Tabanan 148 orang, Gianyar 129 orang, dan Buleleng 126 orang. Posisi keenam hingga sembilan adalah Karangasem 86 orang, Bangli 82 orang, Jembrana 74 orang, dan Klungkung 50 orang. Terdapat pula 7 korban jiwa dari kabupaten lain. (Yudi Karnaedi/Winatha/balipost)