TABANAN, BALIPOST.com – Event panjat tebing Mini Kompetisi Road to PON XX pada hari keempat, terganggu guyuran hujan di Lapangan Alit Saputra Tabanan, Selasa (6/4). Akibatnya, jadwal molor dan terpaksa pertandingan dihentikan.
Koordinator Panitia Suhardi Eka Prasetia mengemukakan, gara-gara hujan yang mengguyur Kota Tabanan, menyebabkan agenda kejuaraan tertunda. Bahkan, untuk final speed dan lead juga terpaksa molor. Suhardi yang juga pelatih tim PON Bali menjelaskan, untuk lomba panjat tebing saat hujan tidak bisa berlangsung.
Pasalnya, menurut dia, rawan terjadi kerusakan pada alat seperti timer. Bahkan, bagi atlet akibat guyuran hujan, juga bisa memperlambat gerakannya. Untuk sementara, atlet Jatim mendominasi dan memborong 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu setelah sukses mengawinkan nomor boulder perorangan putra dan putri.
Suhardi Eka Prasetia mengakui, persiapan atlet provinsi lain cukup matang. Apalagi, mereka persiapannya cukup lama. “Atlet panjat tebing provinsi lain seperti Jatim, menggelar Pelatda sejak lama dan mereka berlatih terus-menerus,” sebut Suhardi.
Yang jelas, kata dia, pasca event Mini Kompetisi Road to PON XX ini, pihaknya bisa melakukan evaluasi terhadap penampilan atlet asuhannya. Ia pun siap membenahi teknik, fisik, dan stamina sampai mental bertanding. “Anak-anak sudah bisa mengukur kemampuan prestasinya, dan mereka yang tampil di ajang ini lah yang akan dihadapi sesungguhnya dalam PON resmi di Papua,” tuturnya.
Ia berharap, usai Mini Kompetisi ini atlet panjat tebing PON Bali masih menjalani latihan umum, kemudian melakukan program latihan khusus, hingga mereka berlatih serius di nomor spesialisnya. “Sisa waktu menjelang PON ini akan kami maksimalkan untuk membenahi penampilan atlet, supaya mereka bisa tampil maksimal dan meraih prestasi terbaiknya, pada PON di Bumi Cendrawasih,” papar dia.
Suhardi juga memprogramkan atlet asuhannya, guna mengikuti event serupa sebagai ajang try out. Rencananya, provinsi lain juga akan menggelar kejuaraan serupa yang melibatkan atlet PON. “Beberapa provinsi juga siap menyelenggarakan kejuaraan panjat tebing. Saya kira momen ini harus dimanfaatkan bagi atlet PON Bali, sekaligus ajang try out,” ungkapnya.
Pada bagian lain, Ketua Umum Pengprov FPTI Bali Putu Yudi Atmika menyatakan, atlet Jateng yang merupakan barometer panjat tebing, absen pada event ini. “Sebelumnya, atlet Jateng cukup lama berlatih bersama atlet Bali, di Pulau Dewata,” jelasnya. Ia menilai, absennya atlet Jateng karena kontingen ini sedang dirundung duka, mengingat salah seorang pengurusnya terkena wabah virus corona. (Daniel Fajry/Balipost)