MANGUPURA, BALIPOST.com – Persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDB) dengan menunjukkan tes negatif GeNose C-19, sudah mulai diterapkan 1 April 2021. Tapi, di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, untuk layanan GeNose hingga kini masih tahap persiapan.
Bahkan, menurut Stakeholder Relation Manager, Bandara Ngurah Rai, Taufan Yudhistira, uji coba GeNose C-19 sekaligus dimulainya pelayanan ini mengalami pengunduran dari jadwal. Ia mengatakan dijadwalkan, uji coba dimulai Rabu (7/4) dan Kamis (8/4).
Namun, sesuai kondisi saat ini dan persiapan yang dilakukan, rencana simulasi dan pelayanan GeNose C-19 di Bandara Ngurah Rai Bali akan mundur sehari dari jadwal. Rencana ini mundur sehari dikarenakan saat ini pihak AP I Bandara Ngurah Rai masih terus melakukan persiapan. “Karena kondisi dan persiapan yang dilaksanakan, ujicoba terpaksa mundur sehari,” katanya, Selasa (6/4).
Dikatakan, untuk jumlah mesin GeNose C-19 yang disediakan, sebanyak 120 unit untuk ditempatkan di bandara-bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I. Sedangkan, untuk di Bandara Ngurah Rai Bali, direncanakan akan mendapatkan unit sebanyak 8-14 mesin GeNose C-19.
Untuk kantung tiup yang disediakan, direncanakan sebanyak 500-600 kantung setiap harinya dan saat uji coba akan disiapkan 150 kantung. “Pelayanan GeNose C-19 di Bandara Ngurah Rai Bali ini, Angkasa Pura I bekerja sama dengan anak perusahaan Angkasa Pura I dan Farmalab,” bebernya.
Dijelaskannya, untuk pelayanan GeNose C-19, hanya diberikan kepada calon penumpang pesawat udara yang akan meninggalkan Bali melalui Bandara Ngurah Rai Bali yang telah memiliki tiket. Tentu kata dia, ini menjadi persyaratan pendaftaran pelayanan GeNose C-19.
Dengan adanya GeNose, Bandara Ngurah Rai akan memiliki 3 pelayanan deteksi COVID-19. Yaitu 2 pelayanan Rapid Test Antigen dan 1 pelayanan GeNose C-19. Untuk harga pelayanan GeNose C-19 saat ini masih dalam pembahasan. (Yudi Karnaedi/balipost)