DENPASAR, BALIPOST.com – Ferry Tjandratno Pradigtho (59) ditemukan meninggal dunia di rumah sekaligus tempat bimbingan belajar, Jalan Anggrek, Denpasar Utara, Selasa (6/4). Sebelumnya ditemukan meninggal, korban sempat mengurung diri di kamar.
Kronologisnya, kata sumber, saksi pertama kali tahu kejadian ini yaitu istri korban, Fransisca Susi Mariani (53). Susi menyampaikan ia tinggal bersama korban tapi sudah lama pisah ranjang (satu rumah namun beda kamar) dengan korban.
Ia tahu suaminya meninggal pukul 14.30 WITA. Awalnya Susi curiga karena beberapa waktu belakangan jarang bertemu korban.
Terakhir ia bertemu dengan korban pada Senin (5/4) pukul 04.00 WITA sedang ke dapur. Menurut Susi, korban tidak mempunyai riwayat sakit.
Namun korban depresi karena usahanya bangkrut sejak 10 tahun lalu. Sejak saat itu korban susah diajak berkomunikasi, tidak pernah bersosialisasi, dan hanya mengurung diri di dalam kamar.
Sedangkan menurut keponakan korban, Made Harryawan (36), yang tinggal di rumah tersebut 5 orang. Ia tahu korban meninggal setelah diberi tahu oleh Susi.
Harryawan menelepon BPBD Denpasar dan melaporkan kejadian itu ke kantor desa setempat. Kata Harryawan, sekitar 1 bulan ia tidak pernah bertemu ataupun berkomunikasi dengan korban.
Pasalnya korban berkepribadian tertutup dan kesehariannya hanya mengurung diri dalam kamar.
Beberapa saat kemudian tim BPBD Denpasar, kepolisian dan anggota TNI tiba di TKP.
Hasil olah TKP, dari hidung dan mulut korban mengeluarkan darah. Sebagian tangan, kaki, wajah, dan leher sudah membiru.
Pukul 18.00 WITA, jasad korban dibawa ke RSUP Sanglah. Belum diketahui pasti penyebab meninggalnya korban.
Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi belum bisa dikonfirmasi terkait kejadian itu. (Kerta Negara/balipost)