NEGARA, BALIPOST.com – Per 1 April, pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) yang masuk maupun ke luar dari Bali bisa menunjukkan surat keterangan negatif GeNose C19 untuk membuktikan tidak terinfeksi COVID-19. Namun hingga saat ini, alat itu belum tersedia di sejumlah pintu masuk Bali, baik itu untuk PPDN lewat darat maupun menggunakan transportasi udara.
Menurut Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace, Selasa (6/4), belum disediakannya GeNose di Pelabuhan Gilimanuk yang merupakan pintu masuk Bali, dikarenakan alat belum tersedia. Padahal, pemerintah Provinsi Bali juga sangat mengharapkan GeNose bisa disediakan di Gilimanuk karena jalur masuk yang cukup padat.
Ia mengungkapkan GeNose memang belum dilaksanakan di ujung barat Bali ini karena keterbatasan alat. Tetapi, Pemerintah Provinsi Bali sangat mengharapkan alat itu bisa digunakan karena jalur masuk Bali ini juga mobilisasinya cukup tinggi. “(Kita berharap, red) Semoga bisa kita pakai, lebih memperbanyak mobilisisasi, lebih cepat dan murah. Kendala bukan karena pemerintah, tetapi memang GeNose tidak ada,” kata Tjok Ace.
GeNose, diakui, menjadi salah satu solusi untuk screening karena selain lebih murah dan cepat. Wagub juga menegaskan untuk pembangunan Jembrana, pemerintah telah menyiapkan sejumlah program untuk Jembrana. Misalnya di bidang industri, telah ditetapkan untuk dibangun pabrik Motor Listrik.
Begitu juga dengan perkebunan untuk menunjang Bali. “Cuma saat ini terkendala infrastruktur, kalau jalan tol bisa terwujud, mobilisasi bukan hanya Jembrana dan Denpasar. Tetapi menjadi lintasan,” terangnya.
Ke depan, menurut Wagub, wisatawan domestik akan kuat memberikan kontribusi di Bali. Dan dari pengamatan, wisdom ini lebih senang berkendara dan tentunya fasilitas infrastruktur jalan juga harus diperbaiki. (Surya Dharma/balipost)