Tangkapan layar peta risiko penyebaran COVID-19 di Indonesia. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Zonasi risiko penyebaran COVID-19 di Bali menurut data per 4 April yang diakses di website resmi COVID-19 Nasional menunjukkan masih didominasi zona orange. Tidak ada perubahan jumlah zona merah yang dicatatkan per 4 April.

Hanya saja, dilihat dari data itu, ada pergeseran kabupaten/kota yang menempati zona merah dan orange. Ada dua kabupaten yang minggu sebelumnya ada di zona orange kini bergeser lagi ke merah. Dua kabupaten ini adalah Gianyar dan Badung. Selain dua kabupaten ini, yang masih ada di zona merah adalah Buleleng.

Sementara itu, dua kabupaten/kota yang berhasil bergeser ke zona orange setelah cukup lama menempati zona merah adalah Tabanan dan Denpasar. Keduanya kini ada di zona orange bersama empat kabupaten lainnya, yaitu Bangli, Jembrana, Klungkung, dan Karagasem.

Baca juga:  Honda Asian Journey, Ajak Bikers Honda CBR250RR Bali “Melali”

Soal penanganan COVID-19, Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, Senin (5/4), sempat mengatakan bahwa dalam beberapa pekan terakhir kasus COVID-19 di Gianyar tidak ada penambahan kasus baru secara signifikan. “Ini menjadi salah satu indikator kasus baru selalu sama dengan kasus sembuh,” ucapnya.

Bupati Mahayastra menjelaskan, sebelum adanya alat PCR di kabupaten/kota, hasil tes diterima setelah 3 hari, bahkan 14 hari baru diterima. Kondisi di lapangan bisa terjadi saat hasil tes positif diterima, ternyata orang tersebut sudah sembuh.

Dikatakannya, kalau data dikeluarkan dalam waktu yang bersamaan dengan kondisi saat di lapangan akan ada penumpukan data dan akan mengacaukan kondisi riil keadaan COVID-19 di lapangan. “Jadi data itu sebenarnya hanya angka-angka yang disajikan saja, karena ada arahan dari Provinsi Bali, data kami keluarkan kemarin yang sampai ratusan orang (merujuk pada tercatatnya 122 kasus COVID-19 baru yang langsung dinyatakan sembuh, red),” ucap Politisi asal Payangan ini.

Baca juga:  Baru 4 Bulan Kerja di Turki, PMI Asal Buleleng Meninggal Dunia

Menurut Bupati Gianyar, masyarakat tidak perlu kuatir, karena pencatatan ratusan kasus COVID-19 tersebut tidak mencerminkan data riil saat ini. Pencatatan tersebut hanya masalah angka yang mereka sudah sembuh jauh beberapa hari yang lalu. “Data tersebut harus kita sajikan atas arahan pemerintah Provinsi Bali, kabupaten lain pun sama kondisinya dengan Gianyar, cuma ada yang banyak ada juga yang sedikit,” tandasnya.

Sementara untuk Badung, meski sudah sempat berminggu-minggu bergeser ke zona orange, jumlah tambahan kasus baru tiap harinya mencapai puluhan orang. Kabupaten ini juga mencatatkan korban jiwa hampir tiap hari.

Baca juga:  Tiga Hari Berturut, Korban Jiwa COVID-19 Nasional Tambah Empat Puluhan Orang

Kondisi sama juga terjadi di Buleleng. Dari data yang ada, tambahan kasus COVID-19 di kabupaten ini mengalami kenaikan yang signifikan setiap harinya. Jumlah korban jiwa juga terus bertambah.

Tiga zona merah ini per Selasa (6/4), menyumbangkan kumulatif kasus sebanyak 15.633 orang dari 40.996 kasus COVID-19 yang ditangani Bali. Untuk rinciannya, Badung memiliki kasus kumulatif sebesar 7.825 orang dengan pasien sudah sembuh mencapai 7.383 orang, meninggal 202 orang, dan masih dirawat 240 orang; Gianyar sebanyak 4.721 orang dengan jumlah pasien sembuh 4.545 orang, meninggal 129 orang, dan masih dirawat 47 orang; Buleleng sebanyak 3.087 orang dengan jumlah pasien sembuh 2.778 orang, meninggal 126 orang, dan masih dirawat 183 orang. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *