Warga menggunakan masker berjalan-jalan di kawasan Hongdae, Seoul, Korea Selatan pada 10 Mei 2020. (BP/AFP)

SEOUL, BALIPOST.com – Tambahan kasus hingga ratusan, bahkan menjadi yang tertinggi sejak 8 Januari 2021, dilaporkan Korea Selatan. Dari data Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA), dikutip dari Kantor Berita Antara, pada Rabu (7/4) dilaporkan kasus sebanyak 668 orang.

Jumlah itu menambah total infeksi menjadi 106.898, dengan 1.756 kematian. Lonjakan terbaru berpusat di sekitar klaster TK, sauna, bar dan gereja.

Lebih dari 63 persen dari kasus baru dilaporkan di Seoul dan wilayah sekitarnya, termasuk Provinsi Gyeonggi, menurut data KCNA. Otoritas mengaku akan memperluas upaya tes COVID guna melacak transmisi berskala nasional melalui survei epidemiologi dan tes pencegahan.

Baca juga:  Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Diberi Beasiswa

“Jika gelombang keempat infeksi datang, maka gangguan terhadap vaksinasi tak terelakkan, sekaligus memberikan pukulan bagi perekonomian kami,” kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun.

“Pemerintah sedang memaksimalkan upaya untuk mencegah gelombang keempat (pandemi) dengan menggunakan segala cara yang memungkinkan,” katanya.

Sejauh ini Korsel telah memberikan satu juta lebih dosis vaksin bagi petugas medis dan kelompok berisiko sejak awal vaksinasi COVID-19 pada Februari. Namun, otoritas menghadapi serangan balik karena mengandalkan program berbagi vaksin COVAX, yang mengalami penundaan. (kmb/balipost)

Baca juga:  Cegah Kerusakan Karena Nail Art Gel, Simak 4 Cara Perawatan Kuku Ini
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *