GIANYAR, BALIPOST.com – Desak Ketut Sudiani (54), guru asal Desa Serongga Tengah yang mengajar di SDN 2 Gianyar sempat dikabarkan meninggal karena COVID-19. Namun hal itu dibantah Ketua Komite Sekolah SDN 2 Gianyar, Kadek Wirawan mewakili Kepala Sekolah SDN 2 Gianyar, Kamis (8/4).
Guru SD 2 Gianyar ini meninggal bukan karena Covid-19. Ia mengatakan ini dibuktikan lewat surat keterangan kematian dari RSUP Sanglah juga menyatakan bahwa DKS meninggal tidak karena COVID-19.
Surat keterangan kematian dari rumah sakit Sanglah, guru itu meninggal 4 April 2021 sekitar pukul 06.00 WITA. Dalam surat tersebut tidak disebutkan DKS meninggal karena COVID-19. “Sama sekali tidak ada menyebutkan COVID,” ucapnya.
Wirawan menjelaskan surat kematian guru DKS sudah disampaikan ke Dinas pendidikan Gianyar untuk pengurusan administrasi kepegawaian. Sebelum Nyepi, guru itu sudah dalam kondisi sakit akibat pengapuran tulang lutut.
Jadi, selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), mendiang tidak ada ke sekolah dan tidak ada kontak dengan guru maupun murid.
Sementara salah satu pegawai di SDN 2 Gianyar yang tidak mau disebutkan namanya membenarkan guru itu tidak pernah mengajar selama PTM di SDN 2 Gianyar. “PTM di SDN 2 Gianyar ini berlangsung mulai 23 April 2021,” ucapnya saat ditemui di sekolah.
Dikatakannya, Desak tidak masuk sekolah diperkuat dengan surat keterangan sakit sehingga tidak bisa mengajar selama pelaksanaan PTM. Ia disebut sudah lama mengalami sakit pengapuran tulang lutut sehingga tidak bisa datang ke sekolah. Tugas mengajar selama pandemi, dilakoni secara daring. (Wirnaya/balipost)