Sejumlah staf Kelurahan Kampung Anyar membersihkan areal kantor mereka setelah terendam banjir Kamis (8/4). (Bp/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Semalam penuh, sebanyak 32 Kepala Keluarga (KK) warga terdampak banjir di Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan Buleleng mengungsi di tempat yang lebih aman. Pasca banjir, Jumat (9/4) pagi, warga ini meninggalkan pengungsian dan mereka kembali ke rumah masing-masing.

Warga ini tidak bisa langsung beraktivitas seperti biasa. Mereka harus membersihkan areal rumah atau memindahkan barang yang ikut terendam saat banjir pada Kamis (8/4) sore hingga malam itu.

Lurah Kampung Anyar Made Sukerta mengatakan, puluhan KK warganya itu mengungsi di Arena Kampung Anyar. Selain itu, beberapa diantaranya ada yang tinggal sementara di rumah kerabat yang tidak terdampak banjir. Mulai pukul 06.00 WITA, warga pengungsi sudah meninggakan arena. Warga memilih kembali ke rumah, karena banjir telah surut.

Baca juga:  Dari SHM Masuk Penlok Jalan Tol Diblokir hingga 18 Calon DPD dari Bali

Selain itu, pascabanjir ini mereka akan membersihkan lumpur atau smapah yang dihayutkan oleh banjir, serta membersihkan perlengkapan rumahtangga yang terendam akibat banjir semalam. “Warga sudah kembali ke rumahnya, karena banjir sudah surut mereka mulai membersihkan barang yang terendam banjir atau membershkan lumpur yang akibat banjir tadi malam,” katanya.

Tidak hanya permukiman warga, namun kantor lurah setempat juga ikut terdampak banjir. Seluruh ruangan kantor di Jalan Pipit ini tergenang banjir.

Akibatnya, peralatan kantor dan arsip dokumen penting basah karena terendam banjir. Hingga hari ini, air masih menggenang di lantai gedung kantor lurah.

Atas kondisi ini, Lurah Sukarta bersama stafnya masih memindahkan perlengkapan atau arsip yang bisa diselamatkan. Selain itu, melakukan pembersihan ruang kantor, sehingga kembali bisa berfungsi melayani masyarakat. “Air sempat masuk ke dalam ruang kantor, perangkat kerja dan dokumen banyak yang basah, dan kami masih bersihkan apakah bisa diselamatkan atau tidak karena basah karena banjir,” tegasnya.

Baca juga:  Tiga Hari Berturut-turut, Denpasar Jadi Penyumbang Terbanyak Kasus COVID-19 Harian

Di sisi lain Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariyadi Pribadi mengatakan, pasca banjir, pihaknya telah menerjunkan personel Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan asesmen daerah yang terdampak banjir. Ini untuk mencatat kerusakan yang terjadi akibat banjir.

Dari data, akan dikoordinasikan penanganan darurat bencana dengan pemberian bantuan untuk meringankan warga terdampak banjir. “Tim sudah bergerak ke lokasi, dan nanti dari assessment ini akan dipakai untuk acuan penanganan kedaruratan pasca banjir,” jelasnya.

Baca juga:  Pariwisata Masih Normal, Okupansi Ubud Capai 80 Persen

Hingga tengah malam, dampak banjir menyebabkan 20 rumah warga warga Jalan Flamboyan, Jalan Jempiring, Kelurahan Kampung Kajanan di depan SMKN 1 Singaraja terendam. Sebanyak 32 KK di Kelurahan Kampung Anyar terpaksa mengungsi karena rumahnya tergenang. Beberapa rumah warga di Jalan Pulau Sumatera, Kelurahan Kampung Baru juga tergenang.

Banjir juga terjadi di Jalan Ahmad Yani, simpang empat Pantai Penimbangan, pertigaan Desa Pemaron, Jalan Surapati, Kelurahan Kampung Baru sampai depan Secata A. Tembok roboh menimpa rumah di Lingkungan RT 06, Banjar Penataran, Kelurahan Kendran, dan di Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *