SINGARAJA, BALIPOST.com – Banjir karena hujan deras Kamis (8/4) malam yang terjadi di Buleleng juga menyebabkan areal Pura Segara Desa Adat Buleleng tergenang. Beruntung pelinggih masih aman dari genangan banjir, namun areal dalam pura terendam banjir dengan ketinggian air di atas mata kaki orang dewasa.
Bendesa Adat Buleleng Jro Nyoman Sutrisna, M.M didampingi Ketua Satgas Gotong Royong Covid-19 Buleleng Ketut Wiratmaja, Jumat (9/4), mengatakan, Pura Segara sendiri berlokasi di Kelurahan Kampung Anyar. Lokasi pura ini persis pada bibir pantai.
Ketika hujan deras melanda, air mulai masuk ke areal pura. Untungnya deretan palinggih tidak sampai terendam.
Sebaliknya, air hanya merendam areal dalam pura. Hingga sekarang ketinggian air di Jeroaan dan Jabaan Pura Segara masih tergenang dengan ketinggian air di atas mata kaki orang dewasa. “Kalau palinggih aman dan banjir hanya merendam areal dalam pura. Mungkin karena derasnya hujan jadi air masuk dengan deras,” katanya.
Menurut Jro Sutrisna, akibat areal dalam pura tergenang, prosesi upacara Ngaturang Piodal dalam rangka Piodalan Sugi Manik Bali serangkaian Galungan dan Kuningan di Desa Adat Buleleng terpaksa ditunda. Prosesi piodalan alit digelar dengan terbatas dan mengedepankan Protkol Kesehatan (Prokes). “Persembahyangan ditunda dulu menunggu banjir ini disedot dengan mesin pompa air,” tegasnya.
Saat ini pihaknya berusaha untuk mengalirkan genangan banjir. Ini dilakukan dengan cara menyedot air dengan bantuan mesin pompa dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng. Alternatif penyedotan ini karena tidak ada lubang pembuangan air di areal dalam pura. (Mudiarta/balipost)