MANGUPURA, BALIPOST.com – Kerusakan atap ruangan kelas di SD No 2 Sempidi, Kabupaten Badung, mulai diperbaiki. Kerusakan sekolah ini akibat tertimpa dahan pohon, Minggu (28/2/2021).
Berdasarkan pemantauan, Jumat (9/4) terdapat tiga ruangan kelas yang diperbaiki atapnya yakni kelas IIA, IIB, dan IIC. Kursi dan meja yang ada di ruangan tersebut pun dikeluarkan untuk mempermudah pengerjaan bangunan tersebut.
Kabid Gedung dan Sarana Disdikpora Kabupaten Badung, Putu Roby Widya Harsana membenarkan tengah dilakukan perbaikan. Proyek ini tetap menggunakan bahan baja ringan dan menggunakan genteng.
“Waktu adanya bencana alam itu, kami langsung melakukan peninjauan dan merancang anggaran untuk melakukan perbaikan. Bahkan, langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan penanganan termasuk perbaikan, karena sudah termasuk urgent,” ungkapnya.
Sebelumnya, perbaikan sekolah tersebut diusulkan oleh BPBD lantaran masuk bencana alam. Hanya saja, setelah disetujui Bupati Badung, perbaikan pun diambil alih oleh PUPR Badung.
“Dari segi perencanaan kami tetap merencanakan tiga ruangan kelas. Sebelumnya atap dan plafonnya yang rusak itu juga berbahan baja ringan. Setelah kita cek terlihat dua ruangan yang rusak, namun setelah di perbaiki, tiga ruangan yang harus kita perbaiki sekalian,” jelasnya.
Dijelaskan, perbaikan atap ruangan sekolah telah dilakukan sejak sepekan dan hingga saat ini telah dilakukan pemasangan genteng. Sedangkan terkait anggaran pihaknya belum memastikan sebab proyek ini menggunakan anggaran tidak terduga.
“Untuk gentengnya, sudah mulai dipasang, tapi belum selesai. Saya juga belum sempat ngecek proyek tersebut lagi. Jika diprediksi perbaikan bangunan tersebut, bisa menghabiskan anggaran Rp 400 sampai Rp 500 juta,” ucapnya.
Seperti diketahui, cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Badung membuat dahan pohon patah dan menimpa bangunan SD No 2 Sempidi. Kondisi bangunan sekolah pun rusak berat pada bagian atap dan plafonnya.
Bangunan yang hancur di beberapa bagian saja pada bangunan seluas 60 meter dan lebar 5 meter itu. Hasil pendataan sementara, sekolah yang lokasinya di Banjar Grokgak, Desa Sempidi, Mengwi itu mengalami kerugian Rp 125 juta. (Parwata/balipost)